Zay Punya Cerita [4]

Aku sedikit beda ya, biasanya rajin menyapamu di sana, kini sedikit cuek. Atau memang amat cuek. Jarang ada lagi kata sapa. Canda pun sesekali. Bisa saja kamu curiga akan sikapku itu, maaf, kalau aku berbubah.

Aku sejatinya tetap sama kok. Ada sikap cuek, aku akui itu. Bukan karena ingin menjauhi, sungguh, aku tengah memikirkan banyak hal. Dan aku pikir, tak usahlah membebani jiwamu karena itu. Biar aku telan sendiri saja.

Hal yang tak kita sadari ternyata rindu tak harus terbalaskan. Karena kita punya kesibukan dan itu memaksa kita untuk fokus. Kamu baik-baik saja di Pondok, dan jangan macam-macam berfikirnya.

Biarkan semua berjalan apa adanya. Adanya kita harus terima apa pun resiko akan keputusan yang kita buat. Memang berat, semoga dari yang berat terselip barokah karena pengorbanan kita.

Kita telah sama dewasa, aku pikir sudah saatnya kita bangun kepercayaan. Selama apapun waktu memisahkan dan sejauh apapun jarak merintangi, bukan itu soal besarnya; selama ada setia di hati dan ada upaya keras menjaga, tak ada yang harus jadi beban besar.

Inilah resiko kebersamaan. Maaf, kalau cuek. Aku tengah menata masa agar nyaman kita huni nantinya. Terima kasih tetap mau menanti. Apa yang kita tanam, semoga nantinya manis kita panen. []

Pandeglang |   8/9/21

Posting Komentar

0 Komentar