Catatan Harian Nuys [3]

Hari Selasa,  1 September 2021

Kakak yang baik di sana, apa kabrmu? Aku rindu. Aku ingin bertemu tapi takut dosa. Aku dijajah cinta sampai lupa ini indah luar biasa. Aku dipenjara namamu sampai ingin terus melafadzkan dalam bait doaku.

Apa ini rasa sayang, kak? Tiap hari terus meradang sampai kita lupa apa ini dosa atau anugerah adannya. Kita tenggelam di dunia pengharapan. Kita masygul pada makna dibaliknya.

Kak, tidak lama lagi aku akan berangkat ke pondok. Otomatis komunikasi kita akam terputus. Meskipun begitu, kakak jangan takut. Kakak akan tetap ada di sini, hati kakak akan tetap terjaga. Walau kita punya rasa tetap tak boleh terjajah. 

Aku ingin mengejar cita-citaku. Hal yang terus aku catat dalam benak. Lagian kita telah punya komitmen kak, untuk saling mendukung satu sama lain. Saling memahami. Kita "belum mampu" untuk menikah, maka selayaknya kita sadari itu dan kita menikmati apa yang kita sadari itu.

Di sini kak, aku selalu terjaga. Meminta nasib baik dan pemahaman terbaik padanya. Aku beruntung memimilki  orangtua yang memiliki pemahaman yang baik lagi mengerti keingininan anaknya.

Sampai saat ini tak pernah orangtua memaksa aku apalagi menyuruh married secepatnya. Kapan-kapan boleh ya aku cerita tentangmu pada mereka.. siapa nyana, diam-diam anaknya dekat lelaki yang harum di kampungnya. Dan itu.. kamu kakak!

Betapa nanti geger nantinya. Aku tak bisa membayangkan masa nanti kita disatukan takdir? Apa itu akan terjadi? Wallahu 'alam.

Jadi begitu kak, doakan aku ya. Aku mau beres-beres dulu. Jaga kesehatan di sana. Tetap semangat. Jaga mata, awas! Jangan lirik-lirik wanita sembarangan ya. Nanti aku... cemburu. 😀  []

Posting Komentar

0 Komentar