Aku tahu, tidak mudah menjalani masa yang sukar. Tapi tetap saja semua harus dijalani dengan jiwa besar, saat kamu menyerah sejatinya tengah mengantarkan jiwamu pada lembah yang gelap nan seram itu.
Untuk membuka hati agar bisa memahami takdir-Nya tak cukup diam sambil terus mengutuki masa. Tak bisa, itu sia-sia. Harus ada langkah dan pastikan semua berjalan baik-baik saja. Harus ada usaha agar semua kembali cerah, di balik mendung yang menyapa ada cahaya di kejauhan memberi harapan. Itu tak akan terjadi tanpa ada ikhtar nyata darimu.
Berat memang yang kamu jalani. Percayalah, dibalik yang berat ada yang ringan tersembunyi. Bukankah saat tubuh terbiasa memikul yang berat, untuk selanjutnya tak ada yang berat dirasanya. Kenapa? Karena terbiasa dan tubuh kebas dengan apa yang ada.
Demkian jiwa. Saat Allah uji kita dengan apa yang berat, bisa jadi bukan yang berat itu susahkan kita. Tetapi kita saja menganggap itu berat dan tak mau menghadapinya. Kita memilih kalah akan realitas. Kita menyalahkan siapa saja tanpa mau menerima ketidakbecusan kita. Harusnya kita intropeksi diri dengan memahami apa yang sejatinya terjadi. Tapi semua tergantung kamu, maukah menerima itu? Wallahu 'alam. []
Pandeglang, 18/6/21
0 Komentar
Menyapa Penulis