Bertemu Dua Hawa

Dua hal yang paradoks. Punya kepribadian yang cukup jauh, sikapnya pun bak langit dan bumi. Tetapi mereka sama, sama-sama kaum hawa yang punya hati lembut di balik dadanya. Sebuah potret cinta untuk makhluk lembut yang dicipta yang Maha Kuasa. 

Hal menariknya kenapa di waktu yang sama saling mengisi dan tarik ulur rasa, adakah hikmah di balik getar asa di palung jiwa?
Kalau ada, manifestasi rasa seperti apa yang layak dilakoni?

Saya yakin ada rahasia tersembunyi. Kalau saja bisa mengintip, mungkin bisa saya robek sedikit atau saya hancurkan tabir penghalangnya agar takdir terlihat polos isinya. Jalurnya yang mana dan akan serupa bagimana...

Tetapai di tangan takdir bukankah kita bukan siapa-siapa. Sekelumit insan yang ikut roda tanpa bisa mengatur rotasinya. Kita hanya ikut bukan mengatur jejaknya macam apa. Dunia punya cerita dan alurnya bukan kita yang menorehkan. Ikuti dan jalani di fase lain bisa saja akan terhenti di kelas penuh kasih. Ada misteri akan tetapi tersisa esensi.

Bagi saya menilai dua kaum hawa ini: seharusnya tetap terjaga!

Jangan panik dan terbawa arus. Nikmati dan tetap jalani. Balada ini biarkan jadi cerita yang buat saya paham akan realitas hidup. Tertipu itu bagi siapa yang gagal terjaga dan tak paham langkah kakinya akan ke mana. Demikian hidup punya cerita, lantas apa selalu hanyut di lembah penuh curiga? 

Hmp, saya ingin terjaga. Cukup itu saja. []

Pandeglang |   29/8/21

Posting Komentar

0 Komentar