Curhat Dong, Pak Jokowi, Boleh?

Assalamu'alikum Pak? 

Semoga baik-baik saja di sana.

Saya pedagang di Pasar Pak, tiap hari berangkat pagi dan pulang menjelang senja. Terkait pendapatan bapak tahu sendiri dua beli melemah, pasar sepi. Seringkali melompong.

Zaman pandemik Pak, banyak hal dibatasi. Kami tahu sih itu demi kebaikan bersama, demi sehat dan terjaga dari ganasnya virus korona. Terus menjadi dan memberi tekanan kejiwaan pada siapa saja.

Tapi Pak, dengan kondisi demikian kami merasa terjepit: antara harus berjuang atau menyerah. Pendapatan tak sesuai dengan pengeluaraan. Kebutuhan menumpuk, ditambah anak-anak di rumah pasti memberi beban tersendiri.

Bapak mungkin beralasan dengan adanya bansos. Jujur ya, banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak loh Pak, pedagang yang belom kebagian program kebijakan pemerintahan bapak. Mereka rela antri, tapi hanya dapat mumet sama keki. 

Di bawah kepemimpinan bapak-- dari berita yang saya baca-- di bidang ekonomi pertumbuhannya sering terseok-seok. Utang terus menumpuk. Daya beli tentu kena imbasnya.

Nah, Pak, kami kadang skeptis dengan kata kemakmuran dan kesejahteraan. Sedang koruptor elit menggurita di mana-mana. Bisa jadi sudah terstruktur. Yang kaya makin kaya dan miskin makin miskin bukan rahasia lagi. Kesenjangan sosial terasa.

Aduh Pak, kalau boleh bertanya: ini salah siapa?

Kami rakyat jelata hanya bisa bicara dan membantu sekuat kami, selebihnya ya itu tugas bapak dan seluruh pemegang amanah negara. Mohonlah lebih keras lagi kerja dan membetulkan faktor vital perekonomian. 

Gak apa-apa gak ada program bansos dan sejenisnya, yang penting harga sembako bisa terjangkau dan BBM bisa bersahabat. Keamanan di masyarakat terjaga. Soalnya ya Pak, di kampung kami "banyak" maling berkeliaran. Kemarin saja, dua hape tetangga saya kepalingan. Padahal itu dibutuhkan, ya mau gimana.

Sudah dulu ya Pak, soalnya saya juga lagi jualan. Langit Pandeglang tengah mendung, moga-moga sinyal akan turun berkah dan ridha atas usaha kami. Sekali-kali mampir ya Pak di pasar kami yang becek juga kurang terurus, semog wasilah ada bapak bisa membuat pasar kami lebih glowing dan pendapatan kami juga cerah lagi terarah.

Terima kasih waktunya, kalau bapak sempat baca. Atau sampai di meja kerja bapak. Wasallam. (*)

Pandeglang |  31/8/21

Pedagang,
Mahyu an-Nafi

Posting Komentar

0 Komentar