Mudik Untuk Lebaran atau Liburan?

__
Puncak balik mudik sudah terjadi kemarin, di hari senin dan rabu, sekarang kampung-kampung sudah sepi dari pengunjung. Ada memang yang belum kembali lagi, bisa dipastikan jumlahnya kecil. Sebagian sudah mulai kerja lagi karena jadwal cuti lebaran sudah habis.

Lebaran memberi keceriaan. Ceria itu bisa menjadi ladang pahala. Mudik bertemu keluarga besar. Silaturahmi. Bag-bagi rezeki. Ketemu teman dan sahabat. Atau lebaran momen liburan ke berbagai tempat rekreasi.

Tidak aneh, arus lalulintas menuju tempat liburan membludaknya bukan main.  Ruas jalan penuh. Baik oleh pengunjung maupun pedagang dadakan. Rasanya, tidak betah lama-lama mengurung diri di rumah berbagi senyuman. Liburan bagian daripada pengungkapan kesumpekan dari harian Ibu kota.

Banyak sekali yang mudik, ya sibuk dengan urusan sendiri. Mudik ke kampung, kalau tidak untuk liburan ya untuk fokus ke kepentingan keluarganya. Orang sekitar tidak terlalu penting, yang penting kepuasaan diri dan tergantung sikon saja.

Aku melihat kebersamaan, tapi hanya sebatas "di keluarganya" dan belum sampai pada tataran lingkungannya. Sebagai orang yang tidak mudik, asyik melihat tontonan atau sesekali heran sendiri. Keramaian yang memberi misteri juga harapan pribadi.

Dulu di KBM aku pernah menulis opini, kenapa sih orang suka banget liburan di hari lebaran? Apa tidak cukup lebaran hanya di rumah saja atau membangun kebahagiaan di kampungnya saja? Tulisan itu pun jadi cemoohan dan menggelinding jadi perdebatan.

Sekarang aku menyadari tulisan itu  kurang bijaksana. Sekarang bagiku, terserah orang mau liburan ke mana di hari lebarana. Terserah mereka. Mau ke pantai, mau ke gunung atau  ke tempat rekreasi lain, itu hak mereka. Bagiku mungin tidak penting dan dibutuhkan tapi untuk mereka, itu momen menarik.

Tiap hari banyak waktuku kosong pun beraktivitas sekedar di kampung halaman.  Artinya, intensitas kebersamaan dengan keluarga lebih dari cukup. Tidak untuk mereka yang menunggu momen kapan waktu terbaik. 

Untuk itu, lebaran mau untuk liburan ya terserah. Maupun untuk sekedar silaturahmi. Terpenting, niatnya untuk apa. Demi kebaikan atau ditunggangi iseng belaka. Semua akan punya resiko. Ujungnya pahala atau justeru pengkotoran pada kesucian diri yang baru saja Fitri. Selamat liburan di hari tujuh lebaran. (***)

Pandeglang,  28 April 2023    11.12

Posting Komentar

0 Komentar