Jauh sekali jarak kita. Tapi aku merasa dekat. Dekat dengan resah-lelah, bosen dan marahmu. Aku ingin tetap, tetap berharap di bibir mungil itu senyum juga syukur bukan lagi luapan sungai kemarahan pads takdir.
Aku ingin teriak agar gemanya terdengar sana, "JANGAN TAKUT!"
Lagi, kamu sakit.
Jangan lama, secukupnya saja.
Nanti aku bingung mencarimu ke mana
Aku tidak tahu jalan menuju rumahmu
yang ku tahu jalan menuju jejak hatimu
kuketuk dengan tulus
Disiramkan rasa
dijaga dengan setia
jangan sedih,
Ibumu pergi, secukupnya saja
Kita pun akan pergi
Mungkin soalnya bukan pergi
Dengan apa dan bagaimana kita pergi
Di sana abadi, ada penuh cinta Ilahi
di dunia hanya ladang
Esok atau lusa semua akan kembali
Baik-baik di sana,
Oh adikku manis
Baik-baik manis,
Aku resah dengan rasaku
Aku cemas dengan pikiranku
Suara itu membuatku merasa
Aku tidak lagi sendiri
Kuharap, jangan merasa sendiri
Meski takdir kita tak tahu
Hari ini kita tahu,
Ada aku dan kamu
Coba memahami
Coba menjalani,
Biarkan waktu mengalir
Sampai di mana nanti
Maaf, aku terlalu rindu
Lupa mungkin membebani
Maaf aku terluka cemas
Mungkin melelahkan
Maaf aku menyayangimu
Mungkin itu soalnya
Aku sini
Di antara cemas dan gelisah.
Pandeglang, 30 April 2023. 04.43
Dariku,
Manusia beneran
0 Komentar
Menyapa Penulis