JERAWAT

Ilustrasi jerawat (sumber internet)

Di pelipis kiri mata saya ada jerawat tumbuh. Muncul tanpa saya duga. Nongol  tanpa rekayasa. Kalau disebut risih ya tidak juga, cuma agak terganggu. Walaku bagaimana jerawat itu katanya simbol.

Simbol itu tanda ada seseorang yang merindukan atau dirindukan seseorang. Seseorang itu manusia juga. Kenapa rindu, mungkin ya punya tagihan utang. Teringat-ingat kapan kiranya bakal dibayarkan. Hem, apa itu masuk bagian dari rindu pula?

Bagiku, merindumu bagian dari kebutuhan. Sebab dengan merindu aku menyadari, aku masih hidup dan layak tersenyum. Apapun masalah dan keadaanku. (Mahyu An-nafi) 
Sebagian orang yang bukan ahli berbicara, bisa jadi jerawat simbol stres atau darah kotor yang menumpuk. Artinya tidak selalu soal rindu atau berurusan dengan perasaan. Memang isu serunya jerawat itu melulu tentang hati. Terserah sih, mau percaya atau tidak urusan kamu. 

Kalau jerawat itu urusan wajah, maka wajah yang sehat tidak berjerawat. Wanita biasanya orang yang tidak selalau pe-de dengan jerawat. Dilakukan berbagai cara untuk menumpas koloni jerawat di wajahnya. Wajah berjerawat bisa juga pengaruh bahan kosmetik.

Itulah, tadi malam ada jerawat di wajahku. Tidak banyak sih cuma satu. Satu jerawat di muka apa karena satu hati di jiwa, apa sebaliknya. Gak tahu juga sih, apa kamu tahu?

Saya sendiri agak condong sama yang mengarah ke urusan perasaan itu. Mungkin rindu itu soal klise. Entah kenapa yang klise itu menarik.

Solusinya satu, ya meluapkan atau mengungkapkan kerinduan itu. Menulis bagian daripadanya. Itu versi saya, gimana kamu memahami jerawat itu?
 []

Pandeglang, 24 Mei 2023    13.48

Posting Komentar

0 Komentar