Perut Mual

Perut mual
Sumber internet

Kalau perut lagi mual pengennya muntah-muntah. Menguras isi perut. Tidak mau makan, pengennya sembuh. Tapi sembuhnya gak makan apa-apa. Termasuk makan obat. Karena obat itu untuk diminum bukan dimakan.

Kalau lagi mual gini istirahat minum kopi. Padahal dari kopi lahir inspirasi. Inspirasi bisa lahir dari apa saja dan kapan saja. Untuk itu, sebagian orang tidak percaya kalau tidak punya ide. Mau nulis tidak punya ide. Barangkali bukan tidak punya ide tapi malas mengolah ide.

Aduh perut kembung, mual dan pengen makan. Makan apa yang enak? Masa makan hati, tambah mual lagi. Atau makan hati pake rendang, eh neng tak usah sedih saendiri di sini ada Kakak yang kamu sayang. Ceileh, kok malah berpantun. Gak nyambung lagi. Haha.

Begitulah orang, kalau perut kosong dan otak kosong yang ada curiga. Curiga sampai pada tahap dengki. Beda loh antara dengki dan iri. Iri bisa saja melahirkan positif atau dengki. Kalau dengki melahirkan dendam. Jadi, dendam itu anak dari dengki. Jangan dengki nanti orang gak suka, kamu pun gak suka pendengki.

Menurut pakar sendiri mual terjadi karena lambung bermasalah. Masalah terjadi karena gaya hidup atau mungkin hidupnya banyak gaya. Perut pun menimbulkan efek tidak enak. Perut enak itu bagian daripada nikmat. Sayangnya, hanya sementara orang yang peka menyadarinya. Qolil (sedikit) bahasa ayat suci.

Berangkat dari situ aku tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Kenapa menyalahkan, bukannya hidup ini soal kiat bersikap dan memilih ya. Mana yang sudah kita pilih itu yang harus dipertanggungjawabkan. Perutku mules dan perih kalau mau BAB bisa saja karena aku kurang hati-hati memilih makan.

Makan pun harus pakai hati. Hati sendiri. Agar mampu memilah serta mempertimbangkan. Jangan asal makan. Giliran sakit baru mempersoalkan.

Pandeglang, 4 Mei 2023    22.04

Posting Komentar

0 Komentar