Ram, Ini Suaraku

Sumber gambar di pixabay. Com

Penulis : Ning Rahma

Ram, dengan auramu yang begitu khas mengingatkan ku kembali akan masa lalu. (Masa di mana) mengingatkanku akan dua sosok hebat nan tangguh: orang tua ku. 

Ram, dulu kau memberiku pilu disaat aku harus merasakan kehilangan ia, di saat ia pergi jauh meninggalkan ku, di saat tanganmu tak dapat lagi menggenggamku. 

Ayah, ibu, ramadhan telah hadir kembali, ramadhan yang selalu mengingatkan ku akan sosok hebat sepertimu. Tak sempat ku ucapkan kata maaf kepadamu,  tak sempat ku genggam tanganmu, tak sempat ku bersujud, berlutut dan menangis di pangkuanmu.

Aku anakmu yang selalu merindukan mu, (berpikir Kenapa waktu begitu cepat merampas semuanya), ingin di mana masa bersamamu terulang kembali, aku ingin merasakan kembali hangatnya pelukanmu, aku ingin mendengar suaramu sebagai alarm terindah membangunkanku di saat aku sahur.

Maafkan anakmu, karena teramat (nakal) menerima teguranmu. Aku yang terkadang memberontak, meninggikan suara, kala kalian menyuruhku di jalan yang benar.

Ayah ibu.

Terimakasih atas segala keringat yang kau cucurkan demi memperjuangkan ku, segala pengorbanan mu tak akan pernah aku lupakan, segala nasehat mu akan ku jadikan pedoman.

Semoga kita di pertemukan dan di persatukan di surga nya nanti. 

Ya Allah, pemilik semesta raya, Aku mohon di setiap doa ku, agar engkau mengharamkan wajah keduanya dari sambaran panasnya api neraka. Haramkan tubuhnya pada neraka dan masukan ayah ibu ke surga nan indah. (***)

Di edit: Pandeglang, 15 Maret 2023 11.36


Posting Komentar

0 Komentar