mengecup Bunga

Foto : depan kecamatan Koroncong

Ingin segera dikecup dan diciumi. Betapa wangi baunya. Tapi semua belum saatnya. Hanya bayang dalam rindu menggelora.

Bunga itu elok warnanya. Tak ayal memantik harap yang melihatnya. Mumungut yang sempat meninggalkannya. Dan aku hari ini, setengah leluasa menatapnya..

Aku ingat saat rembulan mampir di wajahnya, kemudian menerangi hatiku. Ada suara terdengar jangan pernah tinggalkan siapa yang ingin kamu perjuangkan. Karena di luar sana, mungkin ada yang ingin memperjuangkannya namun tengah menanti masa. Jaga hatinya!

Dalam hidup kita dipenuhi warna. Ada saat wangi menyapa, dan itu ada masa akan layu. Ada saat menikmati karena proses panjag menguji. Ada saat semua harus berakhir, karena mata menutup atau catatan tak izinkan.

Tetap saja harus optimis memapah langkah. Terus melaju. Menantang busur asa. Tak ada yang rugi untuk berjuang. Berjuang adalah noktah peradaban. Ada isi untuk sebuah keyakinan.

Hari ini aku tengah menanggung rindu, entah semesta akankah balutkan pakaian setia dan nyata di kehidupan kita. Tapi kita hamba hanya menerima sambil terus meminta.. kalau diizinkan, semoga segera! []

Pandeglang,   4/4/21    11:53

Posting Komentar

0 Komentar