Yang pernah tahu

"Kemana aja Neng, perasaan baru lihat," tanyaku basa basi. 

"Bari libur pondok kak," jawabnya.

"Ehm, masih mondok. Di mana?"

"Darul Iman."

"Yang dari Maja ke bawah itu! Kadu pandak ya?"

"Iya katanya."

Gak nyangka, itu yang aku pikir. Padahal gak ada yang harus aku bingungkan, kenal juga gak kan, kok sok merasa kenal. Aneh, kan? Haha

Sosok itu aku kenal di Pasar. Sesekali pernah ngobrol, ya iseng. Selebihnya tak ada. Orang Maja. Sederhana, baik kayanya, dan cukup glowing. 

Apa aku tertarik?

Biasa aja. Cuma pengen aja nulis tentangnya di pertemuan hari ini. Ada imajinasi lahir, bagiku sayang bila tak ditorehkan. Satu lagi, dia santriwati. 

Ada magnet tertentu membicarakan santriwati. Padahal jujur ya, mereka juga manusia. Pasti punya kurang lebih. Bukan berarti loh mereka yang bukan santriwati gak baik, ada kok yang baik dari mereka. Banyak malah, tapi entah kenapa bagiku ya biasa. Mungkin ini yang disebut selera. Satu sama lain tak sama. 

Bagi orang gaul, wanita yang terbuka dan hoby memakai pakaian kurang bahan mungkin bagus dan cantik. Persepsi mereka terhadap orang yang menutup aurat, biasa saja. Karena tak ada yang buat mereka menarik. Beda coba ditanyakan pada santri yang memahami dunia pondok pasti memiliki persepsi. Inilah yang aku sebut persepsi atau selera. Tak selalu sama, tergantung orang dan kualitas diri. 

Akupun tak tahu bagaimana takdir mencatat, apa aku mendapat apa yang diharap atau Allah punya takdir lain. Tentu saja aku menerima. Tetapi tulisankan hanya suara hati yang mengharapkan; terkabul alhamdulilah, kalaupun tidak ya menerima. 

***

Membicarakan dia aku berpikir ya, apa setiap lulusan tertentu pasti berkualitas. Seperti halnya alumni lembaga formal pendidikan sekalipun banyak tak jadi ukuran punya kualitas. Lagi-lagi ditentukan oleh usahanya semasa di sana, serius apa tidak.

Jadi ingat dia juga yang di Pacitan sana. Santriwati yang tengah memburu ilmu di pondok tertua di Jawa. Masih ingat gak ya dia? Kenapa selama libur tak ada kabar? Dekat sih gak, cuma kenal di grup maya. Selanjutnya merasa dekat karena sesekali diskusi. Tapi itu dulu, di bulan lawas. Sekarang mungkin... ya sudahlah. Menanti takdir terbaik-Nya aja. Wallahu 'alam. []

Pandeglang |   10/6/21

Posting Komentar

0 Komentar