Di Balik Tubuh Wanita

Saat duduk ditemani gadget, saya hanyut menulis, sesekali membaca buku digital "hasil curiaan" tiap kesempatana yang ada. 

Terseok, berjalan wanita penuh sensasi, bedaknya tebal, pakaian tonjolkan apa yang ada, apa-apa terlihat di sana..  mata-mata lelaki dibuat terlena karenanya. 

Saya?

Memilih diam dan abai. O, bukan? Saya pun sama, sama menikmati anuegerah itu. Tidak munafik dan suci.

Bedanya, saya tak menelanjangi tubuh itu. Saya tak sengaja melihat dan kembali merenungkan, 

Duhai, kenapa dia rela menampakkan indahnya pada dunia dengan gratis?

Saya sungguh kasihan. Allah suruh jaga agar dia mahal, memilih tebar pesona. Atau diri saya yang patut dikasihani, kenapa peduli dengan hak mereka untuk eksis.

Bodo amat. Seharusnya bodo amat. Mata ini harus dijaga. Bukan merasa dan terus menyalahkan warna dunia dengan segala warnanya. 

Oh, saya salah lagi.

Wanita dan pesonanya, kenapa kamu begitu? 

Saya pun berhenti mengetik. Buru-buru bersiap-siap. Ini hari jum'at. Pahala ingin dicari; bukan gosip tanpa arti. []

Pandegalang,  13 Agustus 2021

Mahyu An-Nafi

Posting Komentar

0 Komentar