Memiliki Harga Diri Itu ditentukan Apa Menentukan Sendiri?

Suatu waktu, Toto dibuat rungsing tentang sikap orang kepadanya dengan Tata. Tata itu temannya, satu sekolah dan seperjuangan. Kok bisa, orang setiap ketemu dia gimana gitu. Amat dihormati dan menjaga diri.

Giliran ketemu dia, jangankan menghargai, sudah tidak membully saja syukur. Kayaknya, ada saja kesalahan orang kepadanya. Di mata orang dia nyaris tidak ada harga. Entah, apa dia tidak memiliki harga diri atau kurang sadar diri. Boro-boro kharisma coba?!

Lama-lama putus asa juga. Toto iri dengan Tata. Diapun bertanya-tanya, kenapa Tata lebih unggul daripada dia? Apakah harga diri di mata orang itu bisa ditntukan apa menentukan? Bagaimana cara mencapai itu?

Untuk itu, yang bisa dia lakukan untuk mengobati rasa kekinya menggerutu sambil dia perhatikan hari-hari Tata lebih antusias. Baik kata-kata, sikap, dan kebisaan baiknya. Tidak hanya itu, Toto pun meniru dan berusaha mempraktekan itu dalam kesehariannya. Kali aja ada manfaatnya.

Dan ajaib! hanya butuh satu minggu  ada perubahan pada dirinya, sikap pandangan orang terhadapnya pun lain. Toto speacless sekaligius terkejut, ternyata selama ini ada yang salah terhadap dirinya. 

Dia selama ini kurang menghargai dirinya maka wajar orang lain kurang menghargainya. Penghargaan orang itu tegantung pada apa dan sikap kita, bukan soal nasib mujur saja. Sampai sini, diapun paham penghargaan terhadap diri itu memang ditentukan.

Akan berbeda cerita kalau berangkat dari cita dan tujuan jelas. Segala sesuatu yang berawal dari baik biasanya hasilnya baik. Toto pun tersenyum atas perubahan dirinya. Ia ingin jadi orang baik dan terbaik pokoknya. Itu saja. Sudah!? [] 

Pandeglang diguyur Hujan  |  9/6/22

Posting Komentar

0 Komentar