Curhat di Puasa Keempat belas


__
Sesuatu yang kamu takutkan bisa saja itu terjadi, bisa juga tidak. Kenapa harus kamu cemaskan, kalau belum pasti. (Mahyu An-Nafi)

Aku teringat dengan kata-kata Kang Heldi di kelas menulis. Berdoalah, bermimpilah. Apalagi mimpi di atas pesawat posisi kita dekat dengan langit, mudah dikabulkan. 

Terus kalau di bumi, yang jauh dari gugus langit?

Itu rahasia Allah. Mau dikabulkan atau tidak sejatinya buka urusan hamba. Doa saja. Sebagai hamba jangan merasa besar diri. Kita harus tahu diri. Apa sih sepantasnya sikap hamba, bukan lagi  mempertanyakan--- merendahkan keyakinan diri.

Sekali pun kenyataan tidak seperti yang kita harap. Ya sudah. Ini hidup kita. Itu hidupmu. Ini takdir yang memang harus dihadapi bukan dikutuk. Doa itu ikhtiar lain untuk mengetuk pintu langit. Jangan marah kalau pintunya tak dikabulkan. Atau mungkin belum, ya.

Coba kamu pikir. Kamu kedatangan orang yang tidak suka, tetapi kamu tolak dengan ramah. Apa itu salah? Semua tergantung kamu.

Malam ini aku berdoa. Pasti. Salah satunya, semoga yang aku cita dan rencanakan menjadi kenyataan manis. Kamu pun aku doakan. Berdoa yang manis ya, biar hasilnya manis. Salam manis. (**)

Pandeglang, 5 April 2023   21.21 

Posting Komentar

0 Komentar