![]() |
Ilustrasi gemas. Sumber: matamata.com |
Kadang kita heran ya, kenapa ada saja orang yang bikin kita jengkel, marah dan gemas. Kita berpikir, kok ada orang yang begitu. Kita acap kali bukan berusaha memperbaiki perbuatan itu, namun mengolok bahkan membalas balik sikap buruk itu.
Begitulah kita. Kita lebih senang meletakan kesalahan dan keburukan pada orang lain, bukan pada diri kita. Kita meletakan diri selalu benar, selalu baik, dan tidak ingin diluruskan. Seolah itu normal, padahal itu penyakit dalam yang terus menggerogoti kepribadian kita.
Dalam psikologi orang begitu disebut narsistik. Orang yang merasa dirinya benar dan baik atau istilah lain disebut god complex (merasa menjadi Tuhan). Artinya, dirinya selalu lepas dari kekurangan.
Dalam kajian ilmu tasawuf, yang begini manusia yang terkotori sifat setan. Tak jauh seperti yang diujarkan iblis waktu disuruh bersujud (menghormati) nabi Adam. Iblis menyangkal dan telak menolak: Ana khoirum minhu!
Seharusnya ini jadi perhatia kita, siapa pun bisa punya penyakit nasistik. Cuma bedanya, ada yang berusaha memperbaiki dan ada pula menikmati keinginan tersebut. (**)
0 Komentar
Menyapa Penulis