dokpri. |
Saya akan berusaha objektif menuliskan soal acara maulid Nabi kemarin. Meskipun agak berbau subjektif juga, bagaimana pun saya ini termasuk panitia yang kebagian tugas panitia di dalamnya.
KESAN
Banyak hal saya pelajari diberi mandat sebagai panitia PHBI tahun ini, milsanya saya bisa berbincang dengan orang-orang lintas umur dan pengalaman.
Dari sana, saya dan ketua sering diksusi untuk menggodok suara di luar. Semua kami tampung dan kelola, mana yang dianggap urgent dan biasa saja.
Baca Juga:
Aku pun ikut bangga karena banyak kalangan yang tadinya kurang berkecimpung di acara maulid, kemarin pada turun gunung. Berkumpulnya para tokoh pun terelalisasi, ini simbol juga pesan masyarakat kita bersatu bukan sekedar formalitas.
Baca Selengkapnya: Catat! 5 Keutamaan Nabi saw dibanding Nabi Lainnya.
Intinya, kami berusaha jadi ruang aspirasi warga untuk acara. Soal berkat ditempatkan satu titik sebenarnya bukan ide total kami tapi itu usulan agar ada transparasi. Ke mana berkat masuk dan keluar, agar pula tak ada istilah "berkat girang" dan mana "berkat landeuh".
Karena itu menimbulkan ketidaknyamanan. Acara maulid itu momen merekatkan kebersamaan bukan justeru dipisahkan dengan istilah polarisasi. Semua warga punya hak sama.
Itulah kami ratakan, baik baliho girang-landeh, pengadaan rokok-kopi landeuh-girang dan lain-lainnya. Untuk membuka transparansi kami buka forum, baik anak muda dan sepuh. Sayangnya, forum untuk anak muda karena ada hal tertentu gagal terelisasi.
"Pokoknya, pantas kalau dua periode," begitu seorang tokoh sebelum acara blak-blakan.
Ketua nampaknya meng-amin-kan ini, namun saya tolak, saya pengen ada dinamika kepengurusan. Terserah kalau ketua mau, itu urusan lain. Nampaknya beliau maklum, bagaimana pun kita butuh re-generasi bukan unjuk kekuatan diri.
Ada juga yang terbuka bilang ke kami untuk meminta transparansi ustaz yang diundang di mana saja, dan anggaran bisa diterangkan dengan logis, katanya. Heuh!
PESAN
Ternyata, jamaah yang hadir di luar taksiran kami. Kami sudah menyiapkan sekitar 3.000 besek dan ember isi 1000 kurang. Kurang lebih ada 4.000 plus di akhir membuat lebih dari 100 isi besek ala kadar.
Ternyata, ada beberapa jama'ah yang jauh dari lokasi acara belum kebagian. Mungkin juga ada fakta terbongkar jam'ah yang hadir ada dari Padarincang, Goyang Lidah dan wilayah lain yang jauh jaraknya dari kecamatan kami. Waw!
Terlepas dari itu, ini teguran juga jadi bahan evaluasi buat panitia. Terkadang banyak hal terjadi bukan karena tak ada persiapan tapi terjadi di luar perencanaan. Seperti ini, serbuan jama'ah yang akhirnya membuat repot juga kebijakan baru soal penempatan berkat satu titik jadi keributan sampai hari H terjadi.
KRITIK
Ada yang bikin kami gemas sekaligus heran, atas sikap sementara orang yang terus bersuara dan terkesan men-dikte kami atas kebijakan kami untuk tranparansi data pun penempatan berkat satu titik itu.
Saat kami sampaikan di forum, ia meyanggah dan menyampaikan argumentasinya kami dengarkan. Bahkan, kami beri alternatif dan sudah klop di forum.
Namun di luar forum terus bicara, bahkan menjelang acara terus vokal yang terkesan mem-provokasi. Sampai ketua bilang,
"Urang mah pusing lain mikiran acara tapi mikiran provokator," sambil tertawa menertawakan sikap orang tersebut.
Berulang kali pula disampaikan ke saya, entahlah jadi tambah heran. Padahal panitia dibentuk karena ditunjuk warga, terlepas setuju atau tidak. Harusnya diberi hak untuk melaksanakan program-nya, ada pun beda pendapat sampaikan di forum, setelah itu seharusnya tak ada lagi perbedaan pandangan.
Ini aneh, kok dia ingin menang sendiri tapi nuduh panitia egois. Okelah panitia egois dengan pendapatnya, wajar karena punya hak lagian sudah disampaikan pula di depan forum sesepuh. Di ketuk di sana, tapi kenapa di luar terus mengular dan berbusa-busa dikoarkan.
Bahkan "dana yang di-efisiensi" dipertanyakan pula, padahal sudah digodok di forum dan selesai. Lagian data mengacu ke pengurus sebelumnya. Kami anggarkan sebagaimana data yang ada, cuma kami sunat lebih dari 30% dialoksikan. Tentu atas pertimbangan karena tak ada data untuk apa dan siapa.
Entah kenapa di luar forum terus pula dibahas di depan umum, ini sungguh bikin heran. Apa ia tidak memahami tertib organisasi, apa tidak paham wewenang pengurus, dan kenapa harus marah ketika ia bukan pengurus suaranya tak didengarkan?
Harusnya ya, hormato saja kebijakan panitia sekarang dan bantu semampunya. Ada pun soal kekurangan maka nanti di evaluasi dan jadi bahan pembelajaran, bukan jadi matahari kedua dalam struktur kebijakan.
KESIMPULAN
Acara sudah terjadi dan terlaksana, alhamdulillah relatif lancar. Ada pun soal kekurangan biar itu jadi evaluasi panitia berikutnya. Kami sudah berusaha semampu kami, selebihnya gimana masyarakat melihat dan menilai.
Satu hal yang ingin saya sampaikan mohon maaf lahir batin atas sikap, kata juga program kami mungkin yang bikin sebagian pihak tersinggung. Akhirnya kami berharap hanya pada Allah atas barakah, sa'adah dan sakinah-nya. (**)
Pandeglang, 8 September 2025
2 Komentar
Semangat terus ka. Makin tinggi pohon makin kencang angin berhebus.
BalasHapusKp tegal hebat, ada tamu jauh2, katanya dr sukajaya (deket rego) juga datang
wah, jauh juga ya. hihi. Alhamdulillah lancar ya, walau pun ada kekurangan. Makasih sudah singgah.
HapusMenyapa Penulis