Masa Lalu dan Kita

Kamu
====

Apalagi yang akan kamu katakan, bukankah semuanya sudah jelas. Sejelas mentari di pagi hari. Aku rasa sudah tak ada lagi yang harus kita bicarkan. Cukup, biarkan aku bangkit dari keterpurukan ini. 

Memang tak mudah, aku tahu itu. Sosok namamu masih ada dan selalu melekat. Tapi bukan lantas aku memilih kalah dari rasa pedih ini. Tidak oh tidak, aku bisa bangun dan yakin mampu!

Buang semua yang telah kita jalani. Tutup masa indah itu. Aku mohon, jangan ganggu hidupku. Pergilah dan semoga kamu bahagia. Terima kasih.

Bdg, 3/5/2
By Sri

***

Balasan untuk kamu di sana, semoga paham.

Sri
==

Apa kabarmu? 

Terima kasih untuk semua dan kata yang menjadi penerang di gelap hariku. 

Begini, aku rasa ada yang salah sini. Setidaknta membaca tulisanmu kok emosional sekali.

Kamu salah aku tidak bisa move-on, kalau salah kamu meminta kamu kembali, kamupun salah kalau aku masih yang dulu; aku harus jujur surat yang aku tulis hanya suara perdamaian. Bahwa kita punya masa lalu, ya benar. Tapi semua sudah berakhir dan aku pikir tak harus jadi beban berat yang bercokol di kepala. 

Kedepan kita harus menerima, berat memang tapi itu kenyataan. 

Semua sudah ada tanda,
Pergi saja!
Semua sudah jadi senja,
Coret saja dengan tinta
Esok mungkin sejarah akan mengeja
Ada dan pernah ada cerita
Anatara kita
--

Terima maaf,
Sosok masa lalu.

***

Pandeglang, 9/7/21


Posting Komentar

0 Komentar