Kantuk Pagi

Aktivitas pagi itu semangat/ sumber pribadi


Pagi bangun langsung menguap. Menguap ingin tidur lagi. Pagi seharusnya jadi semangat, banyak dari kita kembali tidur; dengan tidur akan hilang kantuk. Mungkin benar sih, tapi yang terpenting hilang keberkahan pagi.

Di pagi yang agak gelap lagi dingin ini, aku, kau tengah menggenggam mimpi dan memeluk harapan. Pagi yang seharusnya bukan lagi ajang berlomba memperbanyak kebaikan, yang ada melanjutkan rasa kantuk membuat menjadi impresif. Walau bagaimana aktivitas malam membuatku tertunduk dalam kesibukan, lagi kantuk menjajah jiwaku.

Sebenarnya apa asih kantuk? 

Bumi yang luas tidak sama sekali menarik untuk siapa yang belum memahami keindahan dan rahasia di baliknya. Ternyata, tidak hanya danau di tengah belantara dengan pesona alamnya yang menakjubkan sehingga membuat siapa ingin untuk berlama di sana; ada pula keindahan lain yang terlupa oleh sebagaian kita adalah bangun pagi.

Bangun pagi itu nikmat. Siapa yang biasa bangun pagi ia punya semangat. Pilihan minimal dia tidak disambut rasa sakit di kepala. Biarlah itu jadi hal menrik untuk siapa yang ingin membangun paginya dengan hal produktif; semisal dzikir, harapa, pikiran sehat untuk diri, bangsa, agama, dan semesta.

Di kala sang malam bergeser ke ufuk lain, tak lama lagi cerahnya mentari menyapa bumi maka di situlah akan terlihat mana yang tetap di dunia dengan pengharapan atau mungkin tiada hal spesial lagi, tak ada hal menarik di matanya itu. Sekalipun berkali-kali Allah ingatkan di ayat suci bahwa di balik bergantinya siang-malam tersimpan rahsaia dan itu hanya bisa diketahu oleh mereka yang mau bepikir, menelaah dan menyaimpulkan dari banyak realitas di sekitarnya.

Untuk itu, di pagi ini aku ingin terjaga. Semoga berkah menyertaimu. (***)

Pandeglang, 4 Juni 2023    05.46

Posting Komentar

0 Komentar