Mendung di Sore Kerinduan

Mendung di sore / dokumentasi pribadi

Di sore hari yang mendung ini, hujan turun agak deras. Ia turun bukan hendak menyapamu, menemuimu atau bahkan sampaikan rindu ini padamu. Ia tengah menyejukkan bumi dengan pesan Tuhan. Bumi yang barangkali rapuh oleh dendam pun kebencian.

Sore ini, di sini hujan Ning. Hujan dengan sedikit geluduk yang malu menyapa, yang entah itu mengingatkan ke kamu yang kerapkali malu menampakkan rindumu. 

Ning, di sini hujan, tapi tidak dengan rinduku yang terus membakar yang belum mampu dipadamkan. Kamu boleh percaya atau boleh tersenyum, itu hakmu. Hujan yang biasanya melahirkan dingin, sunyi dan mungkin sesak. Biasanya ingin cepat tidur lari ke alam penuh serba boleh. Tak ada halal-haram di sana.

Meski begitu, aku ingin tetap di sini. Meski enak di sana, itu hanya sementara. Di sini, meski jauh tapi nyata. Meski terasa ada getaran. Tidak mudah hilang meski terpusah pulau ombaknya terasa di hati. Ah hati, kamu merasakannya mungkin Ning, ombak yang membuat satu nama menghantui pikiran.

Ning, aku tidak ingin bilang cinta ke kamu, karena cinta tidak cukup ada di lisan saja. Terlalu basi lisan tanpa kita saling memahami dan mencoba mendiskusikan mimpi kita, untuk masa yang entah cerah atau penuh warna.

Ning, kamu sayang kan? 

Ah, apa perlu kita obrolkan, ya? Itulah Ning,  soal cinta yang mudah sering lupa; yang dewasa sering lalai, dan yang tua sering tutup mata dengan usainya. Hari ini mungkin kamu belum paham, nanti kamu akan tahu setiap rindu kita adalah resiko untuk terus disuburkan.

Bagi pecinta hanya dua pilihan: mau melangkah atau tertinggal dalam kepiluan.

Di sini hujan Ning, apa harimu masih seceria kamarin? Seperti goresan takdir yang ditulis qolam pada dinding kepastian di arsy sana. Tulisan ini ditulis soere dipostingnya malam. Pertama azan berkumandang, kedua petir tengah bersuara. Eh satu lagi, pastinya kamu tahu. Ha-ha-ha.  Selamat malam Ning, semoga cahaya masa depan bisa kita peluk, ya. (***)

Pandeglang, 7 Mei 2023     17.59

Posting Komentar

0 Komentar