Berdamailah Rusia dan Ukraina, Perang Itu Menakutkan!

M&A, Pandeglang -- Rusia masih terus menjadi sorotan dunia, karena langkahnya tengah mengepung Ukraina. Ukraina dibuat kalang kabut. Amerika dibuat pusing sampai harus "menggondol senjata" untuk membantu Ukraina.

Tercatat, kepala negara dunia dibuat cemas olehnya. Jangan-jangan, ini sinyal akan ada lanjut perang dunia? Begitu suara menyebar.

Potret Perang Dunia 1 / Wikipedia.com

Perang dunia memang menakutkan. Dilansir dari Wikipedia, Perang dunia 1 sendiri terjadi di tahun 1914-1918 mengorbankan lebih dari 50-70 nyawa manusia melayang, sedangkan perang dunia 2 lebih mengerikan lagi. Ada 100 ribu nyawa menjadi tumbal keganasan perang tersebut hanya rentan waktu 6 tahun dari 1939-1945.

Amat mengerikan!

Lalu sekarang atas kabar invasi Rusia yang memanas dengan Ukraina, apa tidakkah ini mirip menyerbu negara kecil itu?

Perang Dunia 2 / Wikipedia

Amerika yang paling vokal bicara, tak aneh kalau China menyebut negeri Paman Sam itu hanya memanaskan atau mengeruhkan kondisi.

Seharusnya, atas kenyataan ini bisa "mendinginkan" bukan "memanasi" kegersangan atas kpentingan politik tertentu.

***

Buat Presiden Putin, mohon dipertimbangkan lagi, Pak. Kasihan nyawa-nyawa akan berhamburan kalau sampai terjadi. Terlebih dengan kemajuan iptek yang terus menggeliat pastinya bermunculan mesin pembunuhan masal.

Di perang dunia 2 saja Pak, dengan jumlah di atas itu termasuk korban terbanyak sepanjang sejarah bangsa. Itu masa itu, coba kalau sekarang!

Tolonglah Pak, sekali baku tembak terjadi maka hanya menghitung waktu mundur sipil lagi yang akan menjadi sapi perah atau bisa jadi genosida di tengah ikllim dunia damai.

 ***
Buat Presiden Ukraina dan elemen bangsa di sana, terus lakukan lobi-lobi damai agar tidak terjadi hal buruk.

Bapak-ibu di sana harus tetap optimis, langkah benar semoga jangan sampai terjadi yang amat ditakutkan.

Damailah Rusia dan Ukraina, cukup konflik pada ruang debat tidak pada ruang miilter. Cukup kita belajar pda sejarah, bahwa perang hanya menambah luka juga kerusakan di catatan kelam bangsa. Mari kembali mengeratkan tangan! Kami saudaramu di sini turut berharap yang terbaik. (*)

Posting Komentar

0 Komentar