Review Buku Mardigu WP: Sadar kaya

Fisik Buku Sadar Kaya / Tokopedia

Ada yang sudah membaca buku Sadar Kaya?

Mungkin ada atau mungkin belum. Sedikit saya kupas sedikit buku yang dikarang Mardigu WP, yang mana mengupas lebih dalam sisi lain mental pembisnis itu. Untuk menuju lebih jauh lagi bagaimana cara menjadi pembisnis kawakan. Penulis amat lihai menceritakan pengalamannya dari awal karir. Bagimana rasanya jatuh di puncak karir, dijauhi teman, dan diburu debt collector kerena beban utang yang menumpuk.  

Dari sana, Mardigu Wowiek Prasantyo--- biasa dipanggil Mardigu WP tidak menyerah. Kegagalan-kegagalan itu justeru memancingnya untuk terus bangkit dari keterpurukan. 

Pertama, membangun mindset. Millionore mindst begitu katanya. Ini penting dilakukan karena pondasi bangunan karir kita. Tanpa kita sadari banyak yang gagal bukan karena gagal, tetapi belum memahami pola membangun mindset. Sederhana dan amat menentukan.

Kenapa kita miskin? Bisa jadi karena dari awal kita terlalu nyaman menanamkan pikiran kalah dalam diri. Jiwa miskin terlalu akut dipelihara jiwa sehingga kehilangan semanagat untuk mengubah nasib. Kita percaya semua harus mengalir apa adanya tanpa perlu menumbuhkan "jiwa kaya" sejak dini.

Pertanyaannya kemudian dan ini cukup nyelekit, apa miskin itu nasib? Saya yakin Anda ingat sabda nabi yang berbunyi bahwa ajal, jodoh, dan mati takdir. Singkatnya, segala sesuatu telah dipastikan. Pikiran kerdil kita membenarkan untuk tidak fokus mengejar harta. Untuk apa? Lagian segala sesutau sudah ditentukan Tuhan ini. Ngapain capek-capek.

Padahal maksud kata "takdir" itu bisa jadi maksudnya apakah sesuatu masih bisa dirubah atau tidak. Jangan sampai kita terperosok dalam paradigma sesat yang "mengharamkan harta", tetapi nyinyir terhadap kemajuan dan kesukssan orang. Ini soal mindst yang perlu dibenahi.

Kedua, kaya tidak selalu menjadi miliarder. Kurang lebih coba membuka cakarawala pemahaman diri bahwa tidak selalu Anda harus punya banyak perusahaan dan siang malam sibuk ke sana ke mari. Sederhananya, menjadi kaya itu Anda nyaman dengan diri Anda, aktivitas Anda, dan bisa membagi waktu sesuai keinginan diri. Semua tergantung langkah dan sejauh mana kita menangkap sebuah peluang. 

Ketiga, harus berani bermimpi dan menggemakan mimpi itu. Bermimpi saja tidak cukup, harus ada usaha, percaya, dan wajib yakin dengan apa yang kita lakukan. Mental rendah dan ragu dengan konsekwensi mimpi itu perlu dijauhi. Pribahasa bilang, apa yang kita tanam itu yang dituai.

Anda saja tidak yakin dengan mimpi Anda, lantas bagaimana orang lain mau melihat potensi diri Anda?

Di sinilah letak kebanyakan kita dibebani oleh pikiran gagal. Belum juga melangkah sudah menyimpulkan pasti gagal. Padahal gagal bukan akhir dari apa yang kita lakukan. Tidak ada kegagalan, terkecuali bagi siapa yang berhenti melangkah. Begitu kata penulis yang biasa menyebut dirirnya Bossman Sontoloyo ini.

Penulis berbicara lugas tentang "cara menjadi kaya" tentu bukan tanpa dasar. Pengalamannya mengelola 30 perusahaan ragam jenis, menjadi trainer, pejabat negeri, pembicara seminar, penulis produktif dan sempat pula praktek menjadi psikolog sesuai sesuai study yang pernah dilakoninya.

Dari kenyataan itu, rasanya tidak berlebihan memberi gelar manusia multitalenta. Apa yang dilakukan menjadi dasar dan jaminan dari apa yang dikatakan. Apa yang dikatakan itu buah pengalamanya hingga sekarang bisa mengecup tangga keberhasilan. Karena sejatinya berhasil itu proses bukan akhir dari usaha. Setelah berhasil ada fase selanjutnya menanti. Tetapi, untuk lebih jelasnya, silakan teman-teman baca bukunya. Gimana? Wallahu'alam. []

Pandeglang |  30 April 2022

Posting Komentar

0 Komentar