Review Film In Our Prime tentang Perjuangan Hidup


Film yang dirilis tahun 2022 bercerita tentang seorang murid miskin sekolah di tmpat yang elit. Di sana, ia sering mendapatkan pem-bully-an karena status sosialnya itu. 

Siswa itu pun mendapatkan diskriminatif dari pihak sekolah. Pelajaran matematika menajdi topik yang amat dia takuti. Tak hanya dia sih, siswa lain pun sama. Hanya saja, yang lain punya kas tinggi maka sering mendapatkan keristimewaan dari para oknum sekolah.

Hingga suatu saat, dia remug bersama teman-temanya untuk membeli makan di luar. Sedangkan bagi siswa yang tingga di asrama itu sebuah pelanggaran.

Sialnya, dia tertangkap basah oleh satpam, lalu terbukti melanggar aturan sehingga di skors untuk tidak tinggal di asrama. Pulanglah dia ke rumah ibunya. Ibunya single parent dan pekerja keras sampai tidak sempat membersihkan rumah.

Betapa bahagianya ia saat menemuakan anaknya pulang, adalah sebuah kebanggaan menyaksikan anaknya sekolah di tempat elit. Namun anaknya tidak cerita atas masalahnya malah dia beralasan tengah libur. Ia takut menyakiti hati ibunya.

Melihat rumah itu berantakan di dorong oleh keinginan maka dia kembali lagi ke sekolah. Nah, ia tidak bisa masuk karena masih terkena skorsing.

Pada akhirnya, dia mencari tempat yang sepi untuk beristirahat. Sialnya, ia kembali ditemukan oleh penjaga sekolah itu lagi. Setelah itu, dia diajak ke rumah atau ruangan penunggu sekolah dan di sana dia melihat banyak coretan-coretan buku-buku yang mengarah kepada matematika pada akhirnya dia menyimpulkan ternyata si penjaga sekolah ini lihai dalam ilmu matematika.

Setelah itu dia meminta untuk diajari ilmu matematika meski berkali-kali ditolak. Lama-lama luluh juga hati si penjaga sekolah ini. Ia juga meminta izin untuk tinggal di ruangan si penjaga sekolah selama terkena skors. Karena karena kasihan dengan keadaan siswa ini, miskin tetapi punya keinginan besar.

Ketua penjaga sekolah ini mengizinkan tetapi dengan syarat dia bisa mengajari matematika dengan tertutup dan jangan sampai ada yang tahu.

Ia menyetujui syarat itu. Karena si penjaga ini lihat dalam ilmu matematika dia diberi rumus-rumus di luar kebiasaan yang diajarkan di sekolah pada akhirnya dia pun mengomentari, tetapi Si kepala si penjaga ini beralasan dia punya alasan tertentu Kenapa dia mengapa dia melakukan itu.

Di tangan penjaga ini dia sadar tetang hakikat ilmu matematika. Ia makin mahir dan mampu bersaing ketat di sekolah. Hal ini menggegerkan teman-temannya, terutama gurunya yang menyarankan ia pindah sekolah.

Seiring berjalannya waktu ia tahu ternyata penjaga sekolah itu salah satu profesor matematikawan dunia asal Korea Utara. Peraih nobel dunia.

Apa yang dia lakukan ternyata di Korsel karena misi penelitian. Selama penelitian ini dia kehilangan anak tercintanya. Untuk menembus rasa bersalahnya dia menjauhi basis keilmuannya.

Hal ini piun salah satu bentuk perlawanannya pada negerinya yang hanya memperalat ilmuan di negerinya untuk menemukan teori baru. Nantinya digunakan untuk membuat senjata. Demi perang dan untuk perang.

Endingnya, dia tersadar dan berhasil membongkar praktek korupsi di sekolah itu. Diapun pindah kewarganegaraan dan anak didiknya terangkat status sosialnya.

Film ini mengajar tentang arti perjuangan dan bagaimana kita menjalani ujian. Ada kritik sosial sekaligus motivasi untuk kita tidak menyerah dalam hidup. Selengkapnya, silakan tonton film-nya. (***)

Posting Komentar

0 Komentar