Lam, curhat ya.

Gelap lagi penuh teka-teki/dokumentasi pribadi
 
Hai Lam, boleh aku cerita tentang dia sekarang? Gak usah dijawab ya, cukup tahu saja.

Kamu sudah kenal dia kan ya, ibu guru manis dari seberang sana itu loh. Tidak cukup manis harus Sholehah juga, gitu. Yang mana hari serasa selalu dipenuhi rindu. Kadang aku takut, akut oleh rasa rindu yang membakar jiwa. Takut pula dia jenuh, overdosis terhadap rindu di hati ini.

Lam, kalau aku rindu sejujurnya begitu. Kamu tahu gak, dia sekarang sudah lebih terbuka dan berani bertanya tentang aku dan masa laluku. Masa di mana aku belum mengenalnya. Di mana ada sederet nama wanita yang pernah mengisi hati ini, hati yang kini dia jadikan singgah dan coba menetap. Mengarungi keceriaan dan sesekali ngambek karena salah paham.

Kalau sejujurnya, masa lalu itu tak ingin aku kulik. Cukup sudah jadi kenangan. Memang tidak semua pahit dan berakhir tragis, tidak sedramatis di film bucin itu, gak juga. Namun aku yang mengajarkan dia untuk terbuka dan jujur, maka aku berusaha menjelaskan.

Lam, masa lalu itu mungkin seperti kamu ya. Walau pun gelap tapi ada kenangan. Walau pun cerah sudah membekas jadi sesuatu hal yang boleh dilihat saja. 

Lam, semua sudah berakhir. Aku tak ingin tenggelam di masa lalu. Kalau mereka bisa bahagia, kenapa aku tidak boleh pula bahagia? Aku memang punya masa lalu tapi aku ingin menatap masa depan. Dia dan sederet nama itu adalah anugerah untuk aku terus terjaga dan menyadari bahwa saat diberi kesempatan, maksimalkan untuk menjaganya.

Lam, aku tahu resiko mencintai dia. Bukan soal jarak mungkin soal lain yang belum kita prediksikan. Lemah dong kalau ingin menyerah, ya. Sudah sejauh ini aku hanya sedang belajar dan mengejar apa yang belum aku dapatkan, entahlah aku jadi mengantuk sendiri, di sini ngantuk maksudnya. Sendiri juga bisa mengantuk juga.

Lam, kabari dia ya, aku baik-baik saja. Meski pun sibuk di sana tetap tidak boleh memforsir diri. Kesehatan adalah hal utama. Ibadah dengan sehat itu nikmat.  Nikmat dengan menyadarinya itu luar biasa. 

Sudah ya Lam, aku ingin bermimpi. Aku titip rindu ini, jangan dikasih pada siapa yang bisa menyakiti hatinya. Biarkan kamu beri pada siapa yang mau berjuang dan siap menanggung resiko rasa itu. Paham kan, ya? (**)

Pandeglang, 31 Mei 2023   23.08

Posting Komentar

0 Komentar