Kucing Berahi

Dua Sejoli yang lagi dan tengah berahi. (dokumen pribadi)


Tiga hari ini kucing saya lagi uring-uringan, tak lain tak bukan ia sedang berahi. Hormon seksualnya lagi tinggi. Hampir tiap saat ngeong-ngeong saja menarik perhatian si jantan.

Anehnya, pas si jantan datang menghampiri ia marah. Sisi lain menberi kesempatan tapi juga menolak. Emosi dan mudah tersulut marah. Main cakar saja. Dasar kucing!

Sebenarnya gak ada masalah itu kucing lagi bergairah atau tidak. Gak ada urusan sama sekali. Saya tahu kucing itu mudah sangu. Dikit-dikit sangu. Tiap saat main lari-larian di dalam rumah. Sok manja gitu macam di film drakor.

Dan itu sering bikin seisi rumah jengkel. Main lari-larian di rumah, kalau terganggu kadang main cakar. Iya sih kalau dicakar manja gitu, lah kalau pakai jurus kanuragan, ya atit atuh. Ribetnya tuh kucing, padahal tinggal jongkok yang baik, diam dan ikuti ritme udah nanti juga goal sendiri. Ini mah heboh sendiri.

Meskipun demikian, ada banyak hal yang aku tahu dari sebab kucing berahi ini. Di antaranya berahi ia punya tanggal gitu. Setahun ia bisa hamil 3 kali. Tiga kali lahiran. Dengan jumlah anak lahir kadang 6, kadang 4 dan 2. Setahun bisa 3 kali. 6×3 = 18. Waw, setahun punya momongan 18 jiwa. Betapa suburnya.

Di salah satu keterangan dikatakan bahwa nabi mengajurkan agar saat pasutri berhubungan badan tidak seperti binatang. Tanpa aba-aba langsung main tancap saja. Ga bisa gitu, harus ada pemanasan. Pemanasan, bisa lewat ciuman, rangkulan dan sejenisnya.

Untuk apa? 

Untuk kenikmatan bersama. Agar keduanya sama-sama terpuaskan. Lebih dari itu agar keluar dari resiko "sakit" bergabungnya dua fa'isah. Fungsi dari pemanasan agar basah. Hormon naik sehingga keluarnya cairan, dalam fiqih disebut madzi. Cairan bening, lekat dan lengket.

Lantas bagaimana dengan kucing yang tak pemanasan? Syahdan, kucing ternyata bisa basah pula. Kapan itu? Saat ia mengeong dengan mengirim sinyal berahi pada pasangannya. Pada saat itu sebenarnya ia sudah basah dan siap dibuahi.

Hanya saja, proses setubuhi kucing memang berisik karena ada proses unik di baliknya. Di sini saya tidak sedang membahas lika-liku perjalanan berahi kucing, akan tetapi hanya tertarik dibalik soal berahi ada pesan juga keajaiban Gusti Allah tunjukkan di sana.

Kita seolah diperintahkan agar memahami sebagai manusia yang berakal berbeda dengan hewan, hubungan badan gak sekedar menyatunya dua insan. Lebih dari itu, ada cinta dan kasih. Ada proses penyamaan pikiran dan rasa, tak main kuda-kudaan tanpa tujuan baik. Ada rahasia di balik rahasia, cukup yang dewasa dan pengalaman tahu.

Saya pun melihat begitu tersiksanya di betina yang menahan berahi, berhari-hari karena belum terpuaskan. Sedangkan si jantan setia menemani tapi harus ekstra sabar dan hati-hati karena mood betina yang sangu itu cerewet pun keras kepala.

Dalam kehidupan sehari-hari pun begitu, sedikit di sekitar kita banyak yang sudah berumah tangga tapi entah kenapa masih tergoda oleh yang lain. Padahal pasangan di rumah itu ladangnya yang harus dirawat juga ditengok, alih-alih menjaga malah menggarap lahan lain tanpa pikir panjang. Main tabrak tak peduli resiko, yang kemudian jadi benalu. Rusak bangunan kokoh rumahnya.

Salahnya bukan pada berahi yang memuncak. Bukan pada rasa sangu yang menempa. Bukan pada syahwat yang menggoda. Salahnya ada di kita, saat tak mampu mengontrol isi hati, pikiran dan iman. Ini yang tak terkontrol.

Oleh sebabnya, hanya mereka yang berusaha pun memasrahkan diri pada Ilahi yang sering selamat. Semoga kita bisa selamat ya, sampai akhir hayat ada di garis suci penuh kasih. Wallahu 'alam. (***)

Pandeglang, 15 Mei 2024   08.30

Posting Komentar

0 Komentar