Kamu Terlalu Sibuk, Mulu!

 

sumber pixabay.com


Ini ke sekian kali dia bikin aku kesal. Alasannya sederhana, karena dia tidak punya waktu lebih. Lebih untuk aku mengobati rasa rindu. Aku memang memahami sibuknya, tapi apa selalu sibuk terus jadi alasannya.

"Kamu, kenapa sih sibuk banget."

"Gak banget juga sih, cuma ya emang, agak doang."

"Ah kamu, nyebelin!"

"Nyebelin gimana lagi," ia memancing lagi dengan tanya.

"Udah ah kamu!"

Kenapa sih kamu gak punya waktu untuk tahu dan mendengarkan inginku, rasaku dan sesalku. Kamu lebih sibuk dengan semua yang kamu lakukan. Dan itu, menjengkelkan.

***

Dia malah sibuk dengan sibuknya. Buku, lagi menjadi pemisah bersama kami. Apa sih untungnya buku itu? Apa dia bisa menemani rindunya? Bisa menghiburnya, seperti aku yang selalu ada untuknya. Tetap saja diabaikan.

"Kamu kenapa sih cantik?"

"Apa ngomong begitu," kataku merajuk.

"He'em, cantik kamu!"

"Yee, mau apa tumben bilang gitu?"

"Biar kamu senyum. Hihi."

"Gak, aku gak mau senyum," jawabku sambil memalingkan wajah darinya. Bukan benci, sebab aku gak bisa bohong kalau lihat senyumnya dia yang manis itu.

"Ya udah kalau gak mau yee," jawabnya serasa mengejek.

"Ya udah, yee."

"Senyum kok di tahan sih,"

"Gak!"

"Gak apa?"

"Gak senyum."

"Masa sih?"

"Ya, ah, kamu gak percaya."

"Mana coba fotonya?"

"Yee, enak saja minta foto. Dasar aja kamu kangen, kan?"

"Kalau iya, emang kenapa?"

Jujur banget sih kamu, ah, bikin aku senyum beneran. Tapi sorry, gak aku share. Hihi. (**)

Pandeglang, 6 Agustus 2025  22.35

Posting Komentar

0 Komentar