Penulis Pragmatis

Ada penulis yang berteman dengan saya di fb, lama sih sudah berteman tetapi tak ada komunikasi. Tadi saya iseng komentar di akun fb-nya, saya pikir itu foto dia.

Itung-itung kenalan. Tetapi bukan, itu ilustrasi dari tokoh novelnya. Yang kurang saya suka mungkin tanggapannya dia yang terlalu dingin. 

Saya stalking akun itu, dan ternyata dia penulis. Penulis religi. Bagus sih. Tetap sudahkah sikapnya religi?
Kalau saya serius nanya apa salah? Toh cuma menyapa, wajar saya gak tahu tokoh novel-nya karena jarang baca postingan teman FB. Saya rasa macam dia juga yang gak membaca postingan saya. Tak ada yang aneh. Impas malah. Dan akan lebih baik kalau orang tidak tahu karyanya itu diberi tahu ya?!

Kenapa sih ada penulis pragmatis? Mereka ingin dikenal, disapa, akan tetapi ingin dikenal orang terkesan jual mahal. Pura-pura sok sibuk. Kalau tidak percaya dengan orang di maya, untuk apa menulis di maya? Apa itu artinya simalakama. Sisi lain ingin dikenal, di lain sisi protektif kalau ada yang ingin mengenal.
Saya bingung sekaligus aneh. Mungkin terlalu baper aja kali saya teh?! Hehe. []

Pandeglang  ||  11/8/21

Posting Komentar

0 Komentar