Sedikit Tentang Film Last Holiday


Tadi saya baru saja menonton review film Last Holiday, film yang cukup bagus menarik.

Menceritakan tentang gadis yang cukup umur, yang telah di diagnosa mengidap penyakit. Tak lama akan meninggal.

Sehari-hari ia bekerja sebagai sales di salah satu perusahan. Ia yang putus asa dengan penyakitnya memilih hengkang dari pekerjaaannya.

Di depan meja kecil rumahnya, ia memutuskan menguras semua tabungannya. Mengambil dana asuaransinya yang lumayan. 

Uang itu akan digunakan untuk berlibur ke Francis. Kota klasik penuh glamour jadi tujuannya. Hal itu dilakukan untuk mengobati rasa frustasinya.

Dengan pesawat ia berangkat. Akan tetapi ada masalah saat di sana, karena di depannya ada lelaki gendut mengganggu kenyamannya. Ia pun berteriak memanggil pramugari, akan tetapi pramugara yang datang.

Mengusulkan agar ia pindah ke kelas eksklusif/VIP agar nyaman. Dengan uang yang banyak, ia tak keberatan. Ia bisa menikmati pelayanan yang utama.

Di Francis pun menghamburkan uang macam orang konglomerat. Tak ada rasa takut dan memikirkan budget terkuras, asal dia senang semua dilakukan.

Toh, bentar lagi dia akan mati. Apa yang dia bisa lakukan sesudah mati, pikirnya. Daripada hanyut di lautan cemas ia memilih melawan rasa itu dengan menikmati apa yang biasa orang kaya lakukan.

Di sana ia terkenal sebagai orang kaya tengah berlibur. Kalau orang dari bandara naik taxi ke hotel, ia memilih helikopter. Hanya beberapa menit sampai. Hingga membuat resepsionis kalang kabut dibuatnya. 
Semua mata memandangnya dan ia jadi sosok disorot.

Untuk kemudian identitasnya ketahuan. Siapa dirinya dan apa pekerjaannya. Ia nampak tak terusik dengan hal itu, memang kenyataan demikian. Tak ada sedikitpun rasa takut, karena ia gak berniat merugikan orang lain.

Endingnya cukup mengagetkan, saat ia bebincang dengan orang kaya yang amat membencinya. Ternyata, kepergiaannya selain karena penyakit juga ketidakberaniannya mengungkapkan cinta pada lelaki di kantornya. 

Namun tak disangka, saat ia tengah berbicara sosok yang diharapnya ada di depannya. Mengabarkan juga bahwa diagnosis tak benar. 

Hal yang tak kalah menggembirakan bahwa cintanya tak betepuk sebelah tangan. Hanya demi mengejar cintanya,  ia tak takut resiko. Pada akhirnya ia pun menikah dengan orang yang amat sayanginya. Membuka restoran dan ramai dikunjunginya.

Ibrah Film

Begitu sederhana arti kemataian. Ia bangkit dan tak menyerah pada takdir. Pada jadinya menggolongkan sebagai pembawa panji peradaban. 

Posting Komentar

0 Komentar