3 Kelompok Manusia Celaka Yang Pertama Kali di Hisab, Selengkapnya di sini!

Foto Ilustrasi. Sumber: Internet

Celaka? 

Apa kiranya yang terbayang saat pertama kali muncul di benak pembaca?

Yang pasti celaka itu sesuatu yang menakutkan dan amat mencemaskan. Jangankan untuk perkara besar, kecil saja kita sering dibuat repot. Jangankan untuk problem akhirat yang kekal, untuk hal duniawi saja kita tak berharap disapa.

Kita sering dibuat cemas saat orangtua mengutuk tingkah nakal kita dengan sebutan celaka. Kita  amat takut, jangan-jangan itu benar saja terjadi. Menjadi kenyataan.

Ih, ngeri!

Saat guru mengomel karena sikap kita yang begundal, di waktu tertentu kita akan tertawa. Ada masa kita cemas memikirkan hal itu. Bagaimana kalau terjadi. Itu baru ujaran manusia.

Bagaimana kalau Allah langsung men-stempel kita orang celaka? Mungkin kita akan bertanya sambil terheran, "kok bisa?!"

Tentu saja bisa. Mengutip uraian di buku Talbis Iblis di halaman 210, Iman Ibnul Jauzi menulis 3 kelompok manusia celaka di akhirat padahal amalnya harum di dunia. 

Apa itu?

Di sarikan dari sabda nabi Saw. Dari Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa ada tiga golongan pertama diadili di akhirat nanti, yaitu:

Pertama, Orang yang dianggap mati syahid. Dia didatangkan, nikmat- nikmatnya diperkenalkan dan dia pun mengenalnya. 

Allah bertanya kepadanya, “Apa yang engkau lakukan saat itu?”

Orang itu menjawab, “Aku berperang karena Engkau hingga aku terbunuh di jalan-Mu."

Allah befirman, “Engkau dusta. Tetapi engkau berperang agar dikatakan, ‘Dia seorang pemberani’, dan memang begitulah yang dikatakan orang-orang.” 

Lalu turun perintah agar wajahnya ditelungkupkan, lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Kedua, Orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an. Dia didatangkan dan diperkenalkan nikmat-nikmatnya. Maka dia mengenalnya. Allah bertanya kepadanya, “Apa yang engkau lakukan saat itu?”

Orang itu menjawab, “Aku mempelajari ilmu karena Engkau, mengajarkannya dan membaca Al-Qur’an karena Engkau.”

Allah berfirman, “Engkau dusta. Tetapi engkau mempelajari ilmu agar engkau dikatakan, ‘Dia adalah orang yang berilmu’, dan memang begitulah yang dikatakan orang-orang. Engkau membaca Al-Qur’an, agar engkau dikatakan, ‘Dia adalah seorang qari’, dan memang begitulah yang dikatakan orang-orang.” 

Kemudian turun perintah, agar wajahnya ditelungkupkan, lalu dilemparkan ke dalam neraka.

Ketiga, Orang yang diberi kelapangan oleh Allah. Dia melimpahinya segala jenis kekayaan. Dia didatangkan, diperkenalkan nikmat-nikmatnya, maka dia pun mengenalnya.

Allah bertanya kepadanya, “Apa yang engkau lakukan saat itu?”

Orang itu menjawab, “Aku ddak meninggalkan suatu jalan yang Engkau suka agar dikeluarkan nafkah padanya, melainkan aku menafkahkannya karena Engkau.”

Allah befirman, “Engkau dusta. Tetapi engkau berbuat seperti itu agar engkau dikatakan, ‘Dia adalah orang yang murah hati’, dan memang begitulah yang dikatakan orang-orang.” 

Kemudian turun perintah, agar wajahnya ditelungkupkan, lalu dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Itulah ketiga kelompok manusia yang akan celaka, selayaknya kita memperhatikan kualitas iman juga amal kita. Sudahkah bebas dari racun atau sebaliknya lalai dari gerogotan nilai amal tersebut.

Ibadah itu diukur bukan hanya persentase banyaknya saja, terpenting kita ketahui ialah kualitasnya bagaimana ikhlas tidak, bekal ilmu pun perlu jadi perhatian.

Kiranya setelah membaca pemaparan ini kita bisa belajar memperbaiki apa yang belum baik dan meningkatkan kualitas prima pada ibadah kita. Semoga Allah mudahkan kita tetap taat memegang risalahnya. Naudzubillah, semoga kita bisa selamat dari tiga fitnah tersebut. Wallahu a'lam. (*)

Pandeglang  |   6 Desember 2021

Posting Komentar

0 Komentar