Membicarakan "kata Orang" Tentang Tulisan

    Ilustrasi: Abjad 

"Capek-capek nulis udah ilang aja gitu," komentar penulis yang tulisannya iang entah ke mana.

"Kok bisa? Gimana tadinya?"

"Gak tahu, padahal udah dipublis, ya ilang aja gitu. Sumpah, nyesek tahu!"

Hmm, sedikit janggal ya. Apa mungkin salah ngetik, atau salah nekan sesuatu, pada jadinya raib entah ke mana. Mana bisa gitu, kan harus ada sebab.

Macam orok yang hilang dikandungan gitu, ntah tanpa tahu alasanya juga raib. Tak ayal, sering dibawa pada hal misteri.

Orang bilang aktivits menulis itu semudah makan oncom pake rawit. tinggal amm, sekali lahap langsung .. lada!

Seolah tak ada muatan emosi, cari inspirasi, menggali imajinasi, dan perlu waktu panjang meramunya. Seolah-olah itu dianggap mudah, pada aslinya semua punya resiko lagi dampak.

Oke, kalau yang bicara mudah lagi nyaman itu mereka yang 'sudah suhu', tak jadi soal. Secara yuridis mereka punya dalil kuat meng-klaim mudah.

Tapi orang yang nulis juga jarang, baca buku malas, bisa dikatakan 'musuhan' sama dunia literasi, loh kok, sok mahir bicara yang bukan di bidangnya!?

Gagasan yang mana yang kamu pikirkan hingga mampu begitu teledor melempar itu gagasan?
 
Itulah hal paradoks yang tengah aku pikirkan. Pikir dan buat mikir. Jadi serba salah.

Hayo, salah siapa coba?! [] 

Posting Komentar

0 Komentar