*Mencari Passion Tulisan*

Foto: Ilustrasi passion menulis

Sudah sejak kemarin aku tengah berpikir dan mencari apa sesungguhnya bakat terpendamku menulis. Di bidang apa, jenis apa, macam apa, fokusnya ke mana. 

Sumpah bret, sulit bener. Sampa pusing tujuh dunia aku cari tak kunjung ketemu. Mau nanya ke tetangga takut dikira mau maling; mau nanya ke mantan dikira minta balikan, aslinya iya; mau ketemuan sama cewek tajir takut kena syndrom duluan. Sialan.

Dari puing tanah belakang rumah aku mencari. Sambil nungging macam sapi kurang vitamin aku cakar-cakar apa sebabnya. Di sana terdapat sekuel harapan. Aku chat seseorang nun jauh di sana.

"Kira-kira apa kak? Paling cocok buat passion-ku nulis."

"Yang paling kamu suka. Artikel wisata atau Islami lagi booming toh. Coba aja," nasihat mentor online-ku yang baik hati.

"Hmm, aku suka nulis perihal hal politik. Suka juga hal berbau ramai."

"Ambil itu. Harus update. Fokus. Terus nulis. Rajin tulis."

Untung gak nambah rajin kentut juga. Aku jawab, makasih kak plus siap menjalankan tugas. Aslinya masih bingung. Antara yakin dan cemas bagaimana nanti pusaran waktu mengantarkan cita pada jalan benar.

Intinya, kudu nyoba. Terus nyoba. Kaldu perlu diraba. Di makan sambil makan es kelapa. Ya udah, aku coba. 

Dan hasilnya kamu tahu gimana ..., tetap begini. Histeris dong aku? Ini salah siapa? Ada apa dengan aku? Tak ada jua perubahan ekstra? Masa, kudu aku kutuk temanku jadi semangkuk baso agar bisa menghilangkan rasa lapar yang terus mendera.

Jawabnya tetap sama, aku kudu sabar. Harus sabar. Terima resiko. Nahan rasa geram. Makan garam pake nasi. Enak terasa pas lapar makin menghentak jiwa. Buaaahhh.

Berpikir dan terus berpikir. Sampai pada satu kesimpulan: menulis itu kudu jadi rutinitas. Sesibuk apapun. Se-riweh apa saja.

Adakah jaminan kesuksesan ekstra?

Belum tentu. Pastinya akan ada buah atas setiap langkah. Tak harus besar, kecil tak ada asal hidup. Dari hidup akan menuntun pada hal istimewa.
 
Annewey, menulis itu ternyata tentang proses. Segala sesuatu itu proses untukmu menemukan dirimu. Di mana dan kapan tergantung seberapa keras kamu mencari.

Dicari itu apa saja. Tak harus jodoh. Itu perlu. Sumber gatal di pantat misalnya perlu dicari, apa kamu jarang mandi atau kamu jarang ganting celana. Lama-lama bahaya. Berbahaya. Bisa meledak di kampung sebelah, baru kerasa kamu?!

Yoi, untuk menerka mimpi kudu sering baca buku. Buku apa saja. Asal jangan hasil maling terus gaya paling keren. Gak tahu malu!

Akui saja atas kejujuran. 

Posting Komentar

0 Komentar