Pembenturan Sejarah Nasional dan Islam

Kenapa Sejarah. Id

===
Negeri tercinta penuh dengan cerita, yang di mana itu termasuk kekayan intelektual. Kekayaan yang sepatutnya memuat bangga kita sebagai warga negara.

Tetapi ada yang janggal saat sejarah nasonal ini didaraskan pada sejarah keislaman di republik tercinta.

Ada upaya tarik ulur kepentingan, seolah islam dengan sejarahnya tak memiliki relevansi atau kalaupun ada itu menjadi dua kutub yang dijodohan paksa.

Sejarah islam hanya digali oleh penganutnya dan sejarah bangsa baru boleh dipelajari siapa saja.

Padahal islam selalu ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan agar lepas dari kendali kolonialisme maupun imprealisme. 

Kecurigan saya bisa saja berlebihan, akan halnya sejarah bangsa yang terus dipandang satu sudut tidak dengan mengembalikan nilai perjuangan itu pada kekayaan yang jelas ada dan layak untuk diambil madunya.

Anehnya, banyak dari kita memilih sekat dengan keperluan lain. Menggali sejarah Islam dicurigai dan seolah itu tidak memiliki makna besar.

Melahirkan paradoks yang mengantarkan islam dengan negara terus punya titik curiga dan sejarah bangsa dengan islam punya titik yang daya dicurigai pula.

Hal ini memberi satu ultimatum: Apa yang hendak dicapai dengan upaya pembenturan itu? 

Jangan sampai bhineka hanya jadi istilah tanpa gigi. Perbedaan jadi cerita dongeng, kenyataannya banyak yang 'memilih' gontok-gontokan. Tak peduli efek negatif kedepannya.

Menyikapi proses ini, perlu kiranya memahami sejarah bangsa kita dari banyak sudut agar tidak jatuh di lembah penuh konflik lagi. (*)

Posting Komentar

0 Komentar