Berita "Menakutkan" di Sekitar Kita


Ada berita hangat yang saat ini tengah disorot oleh media terkait peecehan guru di kota sana. Korbanya tengah melaporkan pada aparat hukum terdekat. Atas kasus tersebut, sekolah di demo oleh murid dan warga setempat.

Di saat yang sama kita masih dihujani tanda tanya siapa dalang di balik pembunuhan Brigadir J, yang sampai saat ini belum menemukan bukti akurat siapa penjahat berdarah dingin tersbut.

Bukan apa-apa. Ini kasus yang menyeret langsung nama besar lembaga kepolisian. Bukan itu saja memantik kegerahan Kapolri hingga Presiden Indoensia.

Sungguh kurang ajar kalau pelakunya masih bagian dari korps Bhayangkara. Bisa begitu gesit, licik, dan licin lari dari kenyatan telah disorot seluruh anak bangsa. Apa tidak malu dan merasa amat bersalah kalau nantinya fakta membuka misteri tragis Brigadir J itu.

Selain itu, sorotan masih hangat pada perdebatan ilmu hitam yang tengah dipersoalkan: adakah ia atau hanya halusinasi?

Tiga fenomena di atas telah membuat kecemasan di tengah kita. Bagaimanapun arahnya kepada kualitas hukum, keadilan, dan kepastian perlindungan negara terhadap warganya.

Sebagai kakak---jujur saja-- ada rasa takut kalau adik saya berkeliaran tak hentu hal. Jangann itu, pergi ke sekolah saja ada cemasnya. Lembaga pendidikan yang seharusnya menajdi tempat aman dari predator anak dan seksual kenyatannya tempat yang sring kecolongan.

Jangankan kualitas lembaga biasa, yang sudah berkuaitas internsional saja teratngkap basah kebobolan. Ada beritanya kok. Di Jakarta pula lokasinya. Miris sekaligus menakutkan. 

Entah gimana caranya kasus kriminal begini bisa dibabat dengan cepat. Belum kita bicara pelecehan, begal payudara, dan penelanjangan kehormatan wanita secara non-verbal.

Bila wanita sering disalahkan karena menajdi korban, entah dituduh ini-itu tetapi kaum adam dibenarkan atas mata yang jelalatan, bahasa yang tak karuan, atau pakaian yang keluar norma kepatutan.

Mau dibawa ke mana kecemasan ini disampikan?

Doa.

Yaps, ini satu ikhtiar. Terhadap ikhtiar lain gimana. Kita gak bisa terus berpangku tangan atas tragedi di lingkunagn sekitar. Harus ada upaya jelas untuk meringkus siapa saja dalang di balik ketakutan dan keemasan masyarkat. 

Membuat aturan saja tidak cukup. Harus implementasi. Titik ini yang sulit kita tunggu unt sgera diaplikasikan. []  

Posting Komentar

0 Komentar