Percakapan Seru Ummu Salamah kepada Nabi, Lebih Utama Wanita Dunia apa Surga?

Sumber NU online

Di dalam kitab Raudhah Al-muhibbin wa Nuzhah Al-musytaqin yang dikarang oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah [Versi Indonesia] ada yang manarik saat kita membuka tepat di halaman 199.

Dari Ath-Thabrany menuturkan, kami diberitahu Bakr bin Sahl Ad-Dimyathi, kami diberitahu  Amru bin  Hisyam Al-Biruny, kami diberitahu Sulaiman bin Kharimah dari Hisyam bin Hassan, dari Hassan, dari ibunya, daari Ummu Salamah radhiyallahu anha, dia berkata,

"Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku Firman Allah tentang  bidadari bermata  jeli."

Beliau menjawab,  "Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli,  dan lebar, rambutnya berkilau seperi sayap burung nasar."

Saya berkata lagi, "Jelaskanlah kepadaku tentang Firman Allah, 'laksana mutiara yang tersimpan baik'." (Al-waqi'ah : 23)

Beliau menjawab, "Kebeningannya seperti  kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia."

Saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah, 'Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik'."  (Ar-Rahman : 70)

Beliau menjawab, "Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita."

Saya  berkata lagi, "Jelaskan kepadaku firman Allah, 'seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik'." (Ash-shaffat : 49)

Beliau menjawab, "kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit luar bagian, atau biasa disebut putih telur."

Saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, 'Penuh cinta lagi sebaya umurnya'." (Al-Waqi'ah : 37)

Belaiu menjawab, "Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal dunia di usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya."

Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?"

Beliau menjawab, "wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak."

Saya bertanya, "Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?"

Beliau menjawab, "Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, 'Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak pernah beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Bebahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya'."

Saya berkata, "Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu dia meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menajadi suaminya di surga?"

Beliau menjawab, "Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih lalu dia berkata, 'Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya'. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi memabawa dua kebaikan, dunia dan akhirat." []

Pandeglang | 4 Agustus 2022

 

Posting Komentar

0 Komentar