Curhat di Puasa Keduabelas



hari ini aku terbangun
dari lelah kemarin
mendungnya masih terasa
memeluk sebagian dayaku
__
(Mahyu An-Nafi)

Sebaris doa saja tidak cukup, harus ada langkah dan tindakan atas doamu. Tetapi, kalau doa saja masa iya bermasalah. Masalah buat siapa. Buat kamu. Kamu siapa, yang gagal barangkali. Soalnya kalau tidak gagal, berdoa saja tidak masalah. Jadi masalah kalau doa gagal terus yang tidak doa tidak gagal. Konklusi-nya, tidak berdoa tidak usah gagal!

Kamu pasti bingung, ya? Apalagi saya. Kita mengenal istilah "doa gagal". Heran saya, di mana ada doa gagal. Kalau doa gagal, terus pemilik semesta tidak berdaya mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Berarti kita selama ini dirundung prasangka buruk. Pantes selama ini doa tidak dikabul. Bukan, bukan tidak dikabulkan. 


Pikiran seperti ini yang mewabah. Sebelumnya kita tegaskan di sini, tidak ada salah dengan doa dan tidak salah dengan ikhtiar. Keduanya baik. Bermasalah kalau kita mendikotomikan sehingga kehilangan artinya. Rancu. 

Kalau kamu ingin berdoa, silakan. Kalau kamu ingin berusaha, silakan. Kalau mau menggabungkan juga terserah. Itu hak kamu. Tidak boleh menjadi hakmu kalau membenturkan terus menyalahkan Allah di kegagalanmu. Itu yang salah. Jelas salah.

Apa hakmu menyalahkan Allah? 

Allah tidak butuh amalmu. Tidak butuh doamu. Tidak butuh sedekahmu. Andaikan kamu ateis, siapa kiranya yang rugi?

Di sinilah letak Allah Maha Kasih. Sebagai hamba kita harus menyadari siapa kita. Kita hanya hamba. Hamba yang hina. Dicipta dari tanah. Dibentuk dari air mani. Keluar dari goa garwa yang sama dengan keluar air kotor. Loh kok belaga!

Mau taat atau ingkar yang untung kita yang rugi kita. Kalau kamu memilih jalan salah maka tanggung jawabmu. Kalau jalan baik kamu pilih maka tanggung jawabmu. Semua akan punya korelasi. Hanya saja, kalau disuguhi makanan basi atau bergizi, apa yang kamu pilih? Silakan tentukan.

Entahlah, kenapa malam ini nulis tema di atas. Tadinya pengen nulis tentang doa dan cita-cita. Juga tentang kamu. Sudah ya, semoga berkah.  Wallahu'alam.  (***)

Pandeglang, 3 April 20223   22.10

Posting Komentar

0 Komentar