Puasa ke-29, Menjelang Hari Akhir Puasa dan Jelang Lebaran


Rampung sudah taraweh. Rampung sudah tugas bilal. Menyisakan suara serak dan kerinduan. Kiranya, apakah masih bisa bertemu dengan bulan penuh barakah ini?

Sebulan sudah sampai di ujung, beberapa jam lagi hari raya akan terjadi. Saudara kita Muhamadiyah dan lainnya besok malah merayakan hari raya 1 syawal 1444 hijriah. Selamat pokoknya. Sedangkan aku, kamu dan mungkin yang lain masih harus berjuang lagi. Besok hari yang menentukan.
Lebaran katanya di Ambil dari lebar dan pake tambahan an. Kalau istilah bahasa Sunda upaya melebar atau meluaskan. Apa yang dilebarkan? Kebaikan. Silaturahmi. Mimpi. Apapun yang baik ditingkatkan. Lebar-kan itu!

Tidak terasa, sudah 29 hari menulis terkait aktivitas di bulan Ramadhan. Kalau diberi usia panjang akan ketemu hari raya. Ada jadwal dan planing untuk masa syawal nanti. Ingat janji sampai hari lebaran. Berpuasa untuk tidak saling sapa.

Rindu, sungguh rindu. Kangen, sungguh kangen. Malam kian larut tapi pikiran masih berlari-lari. Mata masih terjaga. Begini mungkin rasanya jadi kodok yang menunggu guyuran hujan. Setelah hujan turun maka simponi lagu keceriaan terdengar.

Aku tengah menggodok tulisan yang akan di kirim ke Mojok.co. Rencananya begitu. Lumayan kalau sampai tembus ada mimpi yang tersampaikan. Kalau iya, kalau tidak, terus menulis lagi.  

Sekarang sudah pukul 00.23 WIB. Seharusnya sudah larut di lautan mimpi. Mimpi belum larut juga. Lautan masih menumpuk kata. Mata tetap terjaga. Di pukul 00.00 lebih. Lebih enak memang menghanyutkan dalam putaran tasbih dan sujud pada-Nya. 

ke mana hendak kucari
mimpi-mimpi yang berlari
di bukit tak ada lagi mentari
pohon-pohon tumbang
batunya habis dikonsumsi

di mana kucari,
obat rindu
 : kamu.

Pandeglang, 21 April 2023  00.29

NB: detik-detik menjelang hari raya Idul Fitri 1441

Posting Komentar

0 Komentar