Pukul 12 Lewat

Dokumentasi Pribadi


Aku belum tidur meski jam sudah menunjukkan 00.11 WIB. Entah kenapa, mungkin karena lapar atau karena terlalu asyik. Biasanya begitu sampai lupa waktu. Terlupakan sebentar lagi sepertiga malam utama.

"Jangan tidur malam-malam, nanti kesiangan. Subuhnya jadi korban," biasanya ada yang mengingatkan begitu. Sekarang tidak, bukan tidak tapi sedang punya kesibukan.

"Bacain shalawat gih buat pengantar cepat tidur," balas ku dengan emot tertawa. Malu mengingatnya tapi seru. Begitu seterusnya sampai dia ngantuk dan aku masih terjaga. Tidak lama tidur karena kelelahan.

Saat dia tidak ada begini aku kelimpungan, aku merasa bingung. Tidak hanya lagi sendiri, di keramaian kadang merasa "beloon" sendiri. Buktinya malam ini, seolah seperti tidak punya ekspektasi. Berjala waktu tidak peduli.

Padahal saat memang sering "tidak ada kesibukan" kebersamaan itu keniscayaan. Serin banget. Ada fase di mana "merasa risi" ngomongin apa sih tiapa hari kayak gak ada kerjaan. Tapi serius, bikin sensasi dan buat ceria. Sisi merasa lelah tapi merasa butuh juga. Sampai kapanpun, mungkin gitu.

Di awal dini aku memikirkan prospek rencanaku terkait lanjutan menulis nanti, mau ke mana dan sentuhan akan bagimana? Melihat kenyataan dunia  kepenulisan ada banyak masalah dan aku bukan orang istimewa, tiba-tiba merayap rasa cemas. Bisa dikatakan aku orang yang hanya suka, sedangkan suka saja tidak cukup tanpa ada usaha dan hasil gemilang.

Duh, hari ini buku belum semua terjamah. Kadang saya merasa berdosa sekali menenelantarkan mereka di atas kenyataan. Aku pun ingin menulis, tapi hanya ada buku kecil yang dalam proses perbaikan. (**)

Pandeglang, 17 Mei 2023    00.26

Posting Komentar

0 Komentar