Tidak Hanya Motor yang Bisa Mogok

Foto: Si Merah yang tujuh tahun menemani. (Sumber Pribadi)
____
Semenjak dipercaya memegang motor, sedikit-sedikit tahu aku apa saja yang berurusan dengan motor. Terutama berurusan motor lagi mogok. Pernah kejadian aku ingin pulang dari Pasar, badan sudah capek, bau badan sudah lain ditambah motor mogok saat hati lagi... jengkel!

Setelah dibawa pulang dan dianalisis ternyata kabel utama yang mengarah ke starter putus. Kalau motor mogok lagi ya aku gak rungsing, langsung saja cek kabel starter. Ajaib, hidup. Tidak selamanya begitu, pas menghantarkan Emak silaturahmi ke pondok, tempat adik belajar, motor itu mogok lagi. Tepat di lampu merah Kadu Banen. 

Untungnya lampu merah dan di sekitar itu ada bengkel. Satu lagi, ada Emak yang bawa uang. Haha. Setelah diagnosis ternyata busi nya mati. Setelah diganti, bernafas lagi itu motor. Kalau motor mati biasaanya aku langsung cek busi, dan hidup lagi.

Tidak selamanya begitu, di lain waktu saat mengantar Emak ke pondok lagi, motor itu mogok lagi tepat di jalan yang menanjak. Syukurnya, posisi motor sudah ada di atas dan dekat dari situ ada bengkel yang masih buka. Padahal menjelang magrib. Aku suruh ganti busi, ya tetap gak hidup. Cek sana-sini tetap belum ketemu.

Akhirnya motor yang sudah setia menemaniku tujuh tahun-an itu dibedah seluruh organ tubuhnya. Ngeri melihatnya, sehari-hari bersamaku harus dipaksa dibuka harga dirinya. Dan penyakitnya adalah ring seher. Khusus yang ini kita habis lumayan nominalnya. Setelah itu, gila-gilaan lagi motor ngadat

Begitulah, sering mogok tapi selalu berbeda penyakitnya. Syukurlah, sekarang motor ini sudah dalam pemulihan. Mogok ternyata karena kurang perawatan yang prima, di lain sisi terlalu banyak penyakit yang diderita tetapi jarang di pahami padahal sudah terasa.

Mungkin itu pula yang menyebabkan aku mogok menulis. Saat banyak pikiran berkelebat, ide bermunculan. Gagasan lari sana-sini. Sayangnya, karena mood bermasalah jadi kocar-kacir ide.

Seperti motor, keterampilan menulis pun ternyata, selain harus dilatih juga di perhatikan. Bagaimana agar di segala kondisi tidak mogok, apalagi saat diperlukan. Saat seperti sekarang aku lumayan sibuk, ingin menulis tapi gak selesai.

Alasannya bukan sibuk, tapi gagal mengelola diri agar prima. Seketika motor kalau mau tetap nyaman, maka harus diurus. Menulis pun juga harus diurus bahan bakarnya juga hati penulisnya biar tidak down, eh nanti mogok lagi. Emang penulis motor, bisa mogok? (**)

Pandeglang, 16 Juli 2023.  18.03

Posting Komentar

0 Komentar