Salah Paham

Potret: salah dan paham bukan salah paham. (Sumber: Pixabay)

Semenjak punya hubungan dengan seseorang aku harus berhati-hati menggunakan media sosial. Saya pun harus selektif membalas chat dari lawan jenis. Entah kenapa, saya suka resah kalau chat-an dengan yang lain dan mungkin buat dia terbakar!

Pernah, gara-gara saya asyik chat-an dengan salah satu admin grup, saya cerita ke dia saya chatan dan dikirim apa yang sempat diobrolkan. dia marah besar, saya jadi tidak enak hati.

Butuh kesabaran dan waktu untuk mendinginkan perasaaan itu. Saya tahu, saya aja yang kurang peka: mau chat seru dengan wanita lain dan jujur pula ke dia kalau saya chatan. Wajar dong dia berang, kan rasanya seperti diinjak-injak.

Aku bisa berdebat dan mencari pembenaran atas sikapku, tapi aku memilih mengalah. Mengalah aku ingin tahu dia marah dan mengungkapkan kejengkelannya padaku, aku pantas menerima itu. Keterbukaan mengharuskan kita siap disalahkan dan menyalahkan. Itu sih.

Peristiwa kedua saat tak sengaja aku membandingkan dia dengan masa lalu, ya gak menyudutkan dia sih, aku lebih bersyukur tentang jawaban tentang prinsip tentang hubungan kami. Aku kurang peka, dia marah besar.

Dari dua hal ini aku paham kalau wanita memang rentan cemburu dan bahasa perasaan yang paling menonjol benar adanya. Eh, ternyata tidak wanita, laki-laki sama pula. Cuma itu, laki-laki sulit jujur kepada dirinya dan orang lain. Gimana menurutmu? (***)

Pandeglang, 5 Agustus 2023   17.57

Posting Komentar

0 Komentar