Menulis Itu Butuh, Tidak Sekedar Ingin

Menulis itu mudah asal tahu caranya, gih. (Sumber: Pixabay. com)


Rasanya gimana gitu tiga hari ini tidak menulis. Kalau ditanya kenapa, mungkin karena sibuk saja. Itu klise, kan ya. Betapa banyak orang super sibuk tapi masih aktif menulis, hayo?

Mungkin ya, lebih tepat malas saja. Malas konsisten menulis. Padahal bisa saja dari tulisan itu ada orang terketuk pada kebaikan. Saya pikir menulis bukan pada kadar iseng tapi punya tujuan jelas.

Tiap orang bisa menulis tapi untuk bisa menulis baik, tidak cukup bisa. Harus ada usaha dan latihan. Butuh ilmu dan kreatifitas. Semua bukan hasil instan tanpa usaha.

Begitupula kemampuan lainnya, bukan modal ingin dan imajinasi belaka. Harus dan perlu usaha. Menulis pun begitu. Tidak sekedar ingin belaka.

Lantas, seperti apa tulisan yang baik dan benar?

Seperti tulisan mereka yang kini menjadi penulis sungguhan. Karyanya diakui dan dihormati. Hasil mikir. Mikir sendiri bukan plagiat karya orang, dong!

Bagiku, sehari tidak menulis kayak kehilangan kabar dari kekasih hati. Bawanya emosi. Curiga. Galau. Mumet. Lapar. Makan deh. Eh, gak ada yang dimakan. Makan hati deh. Hihi.

Menulis itu sebenarnya mudah. Cuma bagi siapa. Bagi yang tahu caranya. Bagi yang tidak bosan dalam mengelola emosinya. Tidak gampang menyerah.

Tapi serius, menulis bagi mereka yang terbiasa menulis bakal menjadi candu. Kamu tidak percaya? Bisakan sehari menulis dua tulisan. Terserah mau esai, cerpen, puisi atau cerpen. Asal bukan menulis catatan utang ya. Hihi.

Untuk itu. Aku gak bakal mengajak kamu menulis. Pertama, aku bukan penulis beneran. Kedua, aku bukan praktisi. Ketiga, biar kamu mikir, masa sudah gede masih mau disuruh. Ihhh, gak peka! Hihi. (***)
 
 Pandeglang, 8 November 2023   20.47

Posting Komentar

0 Komentar