pixabay com aku tahu kamu,setitik cahaya keindahan di antara juta warnayang Tuhan cipta
segurat senyumelok paras ayudibumbui tubuh yang semampaisegaris mawar di antara bodas putihanugerah Ilahi
aku tak ingin memujamukarena kamu satu jiwa di jiwa lainaku pun tak ingin hanyut terbawa aruskarena kita hanya dua anak manusia
saling menghormatipunya jalan berbedadengan mimpi lain pulaizinkan satu hal untuk aku sampaikan,jangan lagi kembali pada apa yang membakar hasrat, ingin, dan khayalanyang lalu biarlah berlalutatap cermin masa kinidepan
aku ingin,kamu berjalanmenatapi takdir hari initak lagi pulang dengan beban lukacukupi
saat kita berjuang,bukan jalan yang kita takutibosan sering jadi belatikita tergoda ke satu sisipadahal kita telah memilikimungkin ia tak sempurnaia nyata
mungkin malam mu tak sepanas duluia tak lagi memuskan angan dan berahi yang menelanjangi kemanusiaan, katamuhingga kamu cari-cari pemuasan lainkamu ingin tapi tak diinginkanya sudah,itu hak muhanya pintaku, sisakan satu waktukamu nikmati apa yang adakarena esok masih ada mentariwarni dengan mimpi lagi.
Pandeglang, 13 November 2024 0043
0 Komentar
Menyapa Penulis