Dia Yang Mampir di Pikiran

Apakah ini suka, kagum, cinta atau sekedar rasa menyapa saja. Tak tahu ke mana arahnya dan selanjutnya bagaimana. Ini hanya soal getaran.

Lalu, entahlah cerita kemana menorehkan jalannya. Hanya kata-kata di bawah pengungkapannya.

***

Kamu yang tersenyum,
Kenapa begitu hingga buat hariku tak karuan
Kamu yang dikenal dan tak diketahui
Adakah gerak dan simbol tersembunyi

Saat kamu lewati dan bersuara
Serasa pudar apa yang ingin dikata
Tak ada lagi nafas terasa
Sesak saja di jiwa

Sukma kadang aneh adanya
Bergetar tanpa tahu adanya
Menggelora dalam tanya
Simpul di lautan rasa

Izinkan aku menyapa
Meski dalam kata tanpa sapa 
Tanpa bincang dan duduk bersama
Jutaan ragu dalam untaian aksara

Amboi yang mempesona,
Citra akan deretan sesal
Tak jemu menggores asa
Terkumpul di rumah bahagia

***

Itulah kata yang aku dapat suguhkan. Tak ada apa-apa. Hanya ada kata karena kita belum jua saling menyapa. Atau kita yang belum peka meraba rasa yang menggelora. Bukan karena tak ada, tapi kita belum saatnya dipertemukan dalam untaian aksara penuh warna. []

Pandeglang ||  8 Agustus 2021

Mahyu An-Nafi

Posting Komentar

0 Komentar