Welcome to Pembedahan Novel!


Hanya beberapa hari lagi. Tinggal menghitung jam. Akan kemana semua yang aku harap. Beresiko tapi harus dijalani. Kalah ya terima, menang itu harus. Begitu kata pepatah.

Beberapa hari ke belakang, adikku membicarakan terkait acara pembedahan buku. Dia menawari buku Sebuah Seni Bersikap Bodoh Amat untuk dibedah. 

Tadinya aku gak menggubris. Karena takut kena demam panggung. Ya. Aku ini masih perlu belajar berbicara di depan publik. Takut nge-drop.

Tapi dipikir-pikir, kalau tak berani jadi alasan; kapan akan maju. Kapan mau melangkah ke langkah selanjutnya. Bukankah semua butuh permulaan.

Akupun membayangkan berbicara di depan massa, gugup dan keluar keringat dingin grogi. Ingin aku tolak saja semua ketidakberanian itu.

Langsung aku tepis. Semua bukannya ada masanya. Kenapa takut resiko. Terima dan jalani. Percaya pada Allah, saat Allah memberi kekuatan dan kemudahan terima. Tak usah dipersulit. Lagian, ini begitu ringan terasa. Adapun soal nanti, gimana nanti saja.

Akupun balik lagi membayangkan. Berbicara di depan massa, berbicara lantang dan buat nyaman. Baik pada dirimu juga pada pendengarnya. Ini saat menunjukkan. Tak hanya pandai berbicara.

Lagian ngomong dikeramaian, bukankah itu sudah pernah ya? Harusnya sudah biasa. Tak ada lagi yang harus ditakutkan. 

Maka dengan bismillah sambil mengepalkan tangan: selamat berjuang!

Apapun yang terjadi hadapi. Nikmati. Terima. Belajar dari apa yang akan dan sudah terjadi. Itu saja. So, welcome to acara nanti. []

Pandeglang  |  15 November 2021

Posting Komentar

0 Komentar