Rasa RESAH Pun Menumpuk

- Sebuah ilustras i-

Terasa menyesak di dada. Entah makin tajam atau terlalu lama mengendap di dasar jiwa sehingga tak mampu dipecahkan.

Penantian terasa lama, lama sekali. Mau apa, ini alam nyata. Bisa terkabul atau jadi ilusi. Tak peduli seberapa sesak dada. Toh semua harus terus dijalani.

Kau tahu, menanti tak seperti menahan lapar. Lapar bisa terobati dengan segera makan. Tapi menanti, sekalipun dipertemukan akan ada masa sesak terus menyesak di atma jiwa. Bukan karena tak yakin, itulah bentuk sebua momen.

Semakin resah sebuah penantian semakin tajam getaran resah. 

Kok bisa? 

Bisa, karena pertemuan ialah tumpukan resah yang baru terlampiaskan. Kita tak tahu bagaimana masa sulit itu bisa dijalani. Ada sesal, ada caci, ada kantuk, gamang, dan lain sebagainya.

Itulah proses..  menuju yang dicita. Kepulan asap rindu nan membuncah. Tak lebih ungkapan rasa di hati yang terus dipelihara.

Sampai ketemu di waktu istimewa. (*)

Pasar Pandeglang |  25 desember 2021

Posting Komentar

0 Komentar