Ini 4 Pesan Nabi Yang Harus Kamu Miliki Agar Bisa Bahagia Dunia-Akhirat

___
Tidak orang timur tidak orang barat, rasanya satu frekuensi terkait tujuan hidup pasti ingin bahagia. Siapapun ingin mencapai kelas yang mengantarkannya pada sumber bahagia. Berhasil dengan bahagia. Bagaimanapun caranaya dilakukan.

Sayangnya, di era matrealistis sekarang sebagian kita banyak yang tertipu mengejar apa yang membuat kita bahagia. Bahagia atau berhasil sering didefinisikan dengan banyaknya harta, popularitas beken, jabatan tinggi ditopang dengan rupa nan rupawan. itu cukup. Padahal itu semu saja.

Lalu, apa yang dapat mengantarkan kita pada pintu keberhasilan itu? Apa empat hal mujarab itu agar bisa diterapkan dalam kehidupan? Dan mudahkah itu dilakukan?

Mengutip dari buku Segarkan Imanmu, di halaman 88, dari Ibnu Abbas radiallahu anhu, Nabi saw. bersabda, "Ada empat hal yang jika seseorang dimiliki, maka ia telah diberi kebaikan dunia dan akhirat, yakni hati yang pandai bersykur, lisan yang mudah berdzikir, badan yang sabar dengan ujiaan serta istri yang menjaga diri dan harta suaminya." (H.R. At-Thabrani).

Begitu jelas Nabi saw. menyampaikan. Untuk lebih jelasnya mari kita uraikan satu per satu apa dan bagaimana lebih lengkapnya.
_______
Pertama, Hati yang Bersyukur.
 
Kenapa harus hati?  Karena hati adalah komponen tubuh yang tidak mudah sekali berbohong. Bohong pangkalnya kerusakan. Sudah tak terhitung kerusakan disebabkan karena menutupi hati ini. Nurani tak ada. Kepekaan pun sirna. Ujungnya, tak peduli lagi haram-halal.

Maka, dengan terus menghiasi hati pandai syukur tak pelak mudah menghadirkan bahagia dalam hidup. Tak mudah tapi bukan barang mustahil, selama kita mau usaha dan ikhtiar semua mudah.

Kedua, Lisan yang Pandai Bersyukur.

Lisan itu penyambung jiwa apa yang tersirat di hati maka lidah itu sarana pengungkapnya. Tak jarang lisan menjadi wujud dari isi hati. Cukup menilai apa yang di kata, kita tahu kualitas seseorang.

Bukankah tak sedikit orang tidak bahagia karena tak mampu menjaga lisan. Lisan menjadi awal bencana mengantarkan ia pada jeruji besi, bahkan ada yang mengantaran pada lepasnya nyawa di tubuhnya. Naudzubillahimin dzalik.

Wajarlah, lisan mengantaran pada surga yng diidamkan. Prosesnya amat sukar. Akan tetapi, saat itu mampu dihiasi dengan aktivitas mengucap kalam ilahi, amar ma'ruf nahi munkar atau sarana mengingat nama Ilahi sehingga menjadi benteng dari dosa yang melengserkan pada neraka yang amat menakutkan.

Ketiga, Badan yang  Bersabar Atas Ujiaan.

Di balik tubuh yang sehat terletak jiwa yang kuat. Begitu kata pepatah guru olahraga yang saya ingat. Bukan tanpa makna, pasalnya di tubuh yang sehat itu kita bisa menikmati anugerah yang Allah berikan.

Betapa banyak orang yang Allah uji dengn penyakit tak mampu lagi menikmati jenis makan. Kita masih diberi nikmat maka seyogyanya gunakan untuk hal bermanfaat lagi bernilai agar kelak tak menyesal.

Ketahanan diri menghadpi ujian memiliki poin tersendiri yang patut diunggulkan. Mental yang sigap lahir dari latihan tak mudah. Untuk itu, terus lakukan hal terbaik semampu kita, moga mengantarkan pada esensi terbaik.

Keempat, Istri yang Menjaga Diri dan Harta Suaminya.

Hari ini, kita banyak dikejutkan berita serong bertebaran di linimasa dan media. Pelakor (Baca: Perebut Laki Orang) dan Pebinor (Baca: Pencuri Bini Orang); tak malu lagi menunjukan periaku amoral-nya.

Sekali dinasehati bukannya menerima, yang ada marah dan balik membenci. Ucapan barbar tumpah semua. Sebagian tetap bangga melucuti kehormatan diri, lupa pada siapa ia berjanji dan siapa yang tersakiti. Terpenting lalai pada masa di mana semua akan minta dipertanggungjawabkan.

Dalam Islam, wanita diberi ruang terhormat. Surga terletak di bawah telapak kakinya, maksudnya surga bisa di dapat karena ridha-Nya beserta keinginan ibunya terpenuhi.

Tugas istri makin besar karena dari rahimnya dititipkan generasi masa depan. Benar mendidik dengan ikhlas menjaga anak itu akan mengantarkan pada landasan pacu peradaban manusia.

Di balik kesuksesan lelaki selalu ada wanita hebat di belakangnya. Adagium ini tentu berbicara bukan tanpa alasan, karena peran sentral seorang wanita dalam kehidupan amat beragam lagi berat.

al-baytu madrosatul ulla, artinya rumah itu sekolah pertama bagi anak. Betapa bahagia lelaki yang memikiki istri demikian karena sejatinya ia memiliki patner untuk menghadapi gejolak dunia yang keras ini. 

Amat beruntung siapa wanita yang sukses mengantarkan suaminya pada pintu kesuksesan. Secara tidak langsung ia menjadi pionir peradaban.
_____________

Oleh sebab itu, atas pemaparan di atas kita bisa mengambil ibrah untuk terus memacu diri pada jalan kebenaran bukan ketenaran belaka. Prinsip kuat perlu dilatih agar menjelma menjadi hasil gemilang.

Empat hal di atas itu kunci untuk kita gapai menuju kebahagiaan. Semoga kita bisa mendapatkan dan termasuk dari golongan beruntung itu. Wallahu 'alam. []

Pandeglang | 8 Januari 2022

Posting Komentar

0 Komentar