Senja Nan Gelap

Bumi yang luas sering terasa sempit di mata pecinta.



Sambil lalu aku bisa menipu terkait gemuruh yang ada. Benar rasa ita telah berada di ujung senja. Tak lama lagi gelap malam menyapa.

Sekeras apapun menutupi kalau toh harus terjadi, maka akan terjadi. Semua tercatat dalam catatan Sang Kuasa.

Kita hamba-Nya hanya mampu menerka atau berusaha mengoreksi diri akankah sudah pas, kalau tidak, lagi hanya diam?

Bumi yang luas sering terasa sempit di mata pecinta. Kenapa? Karena mata pecinta telah tersihir di labirin penuh warna di satu sosok.

Sosok itu yang memudar pada  filosofi usang tentang arti memiliki. Omong kosong denga sumpah, pada jadinya jodoh terletak pada-Nya buan sekeranjang sumpah tanpa bukti. 

Kemana lagi kita harus percaya, sedang masa akan mengenal akhir? (*)  

Posting Komentar

0 Komentar