Kamu, Cita dan Mimpi


    Kamu, Cita-Cita dan Jarak
__
Kamu siapa, tiba-tiba hadir mengisi lantas ingin mewarnai jiwa yang tengah bermimpi di bukit aksara?

Ya, kamu yang tiap saat memberi getaran dan memberi inspirasi untuk tetap merasa bahwa aku baik-baik saja. Aku boleh berharap dan aku tidak sendiri.

Nun jauh di sana, ada sekeping rasa yang tengah menatap serta menyelimuti jiwa dengan binar harap. Senyum telah merambat, meranggas dari hama-hama kesunyian.

Cita-cita apa bisa goyah oleh hadirmu? Mimpi, apakah akan tercoreng akibat merindumu? Semua masih tanya.

Tetap saja jarak telah menyekat. Kini hanya sikap, ke mana kita mau berusaha? (**)

Pandeglang, 23/2/23

Posting Komentar

0 Komentar