TIRAI


TIRAI
___
Kamu terlalu polos untuk kumiliki. Polos aku pun ingin miliki. Dari polos aku merasa hidup. Hidup tanpa polos seperti arca yang kurang goresan seni.

Namun aku pun ragu, apakah polos itu simbol kosong?

"Jangan dekati dia," sepotong hati berbicara.

Aku pun meraba kenapalah jangan, bisa saja aku menghadirkan kerikil di kedalam jiwa polos itu. Alih-alih mewarnai yang ada menambah luka yang terus menganga.

"Kenapa takut, bukanah sesuatau sempurna dari hal yang tak sempurna," hati lain bicara.

Pahamlah aku, segala sesuatu punya resiko. Sebaik-baik resiko bagi mereka yang mau memperjuangkannya. Kini, aku hanya tersenyum. (**) 

Posting Komentar

0 Komentar