Kemeriahan Satu Abad NU


Harlah Satu Abad NU
___
Sebuah berkah bisa menyaksikan keseruan juga antusiasme warga NU merayakan hari jadinya. Dari berbagai pelosok hadir, menyemut menghadiri acara maraton. Tadi malam acara inti tersebut yang dihadiri langsung Presiden dan wakil beserta rombongan. 

Betapa keseruan itu menimbulkan arti juga tercoret makna, bahwa selama ini NU selalu di depan menjaga dan mengasuh bersama sesama tumpah darah. Meski pun gesekan-gesekan hangat terdengar. Siapa yang antipati. Siapa kurang suka. Siapa pula yang men-stigma.

NU memberi dan merangkul. Semangat bersama untuk mewarnai dengan nilai keislaman yang toleran, indah, dan bercorak kearifan lokal. NU bukan siapa dia, tetapi NU adalah kita yang bergerak serta melangkah memperjuangkan kemajemukan demi Indonesia yang berkah, berani dan berwawasan.

Membicarakan satu abad NU itu, kita tengah menganulir babak sejarah bangsa. Bangsa besar ini hadir dan muncul dengan perjuangan hebat lagi panjang.  Ada nyawa gugur, ada luka mendalam, ada tangis dan ikhtiar yang tak kenal lelah.

Membaca NU membuat kita melihat layar peradaban bangsa ini. Bangsa yang kaya dengan budaya, ras, suku, pulau dan agama hendaknya tidak di goyang-goyang demi kepentingan semu.

Satu abad ini berbagai kalangan, terutama pemuda menyadari potensi diri dan mampu membanggakan negerinya. NU dan warga santrinya adalah corak lagi kultur kehangatan. Bagaimana kemarin-kemarin santri acapkali diberi stemple kurang enak  maka sekarang hadir ke permukaan. Hadir kembali memupuk rasa juga cinta pada bangsanya.

Selamat datang di peradaban bangsa! (***)

Pandeglang, 7 Februari 2023 

Posting Komentar

0 Komentar