Setelah Ini ke mana lagi?


Setelah Ini Ke Mana Lagi?
___
Perjalanan ini tidak mudah. Makin ke sini jiwaku diporsir untuk terus melaju. Scepat mungkin. Sebisa mungkin. Mimpi harus dikejar. Walau ada satu masa di mana aku mempertanyakan, setelah ini kamu mau ke mana?

Ya, ke mana? Apa kembali ke masa di mana terus menunggu perubahan? Haruskah melangkah tak tentu arah memuaskan keinginan jiwa? Atau terus mencari-cari jalan kedamaian?

Sungguh, aku merasa di tubir kecemasan. Orang lain telah mendapat apa yang pantas mereka dapatkan. Hal itu memang mereka terus usahakan. Sedangkan dengan apa yang aku ikhtiarkan berada di ujung kebuntuan.

Mungkinkah sebab rasa sesak di jiwa terasa karena ini? Karena lupa untuk memahami jalan yang terang. Jalan untuk mereka yang memahami hakikat hidup untuk apa. Tidak sekedar untuk makan, cari uang, menikah, punya keturunan, punya menantu, punya cucu, di ujung senja dan tak lama, meninggal.

Apa hidup begitu saja. Tidak memiliki harapan besar. Cukup ikuti alur yang ada. Entah di mana kepuasaan diri. Untuk waktu yang panjang membeku antara harus maju atau menunggu.

Sebagian orang mungkin nyaman ada diposisi itu, aku mungkin sedikit berbeda. Ada pemberontakan di dalam jiwa, diam terkadang membunuh. Mau melangkah, jalan yang mana harus dipilih. Serba tidak jelas.

Mulai jadi pedagang, pengajar, pemimpi terus apa lagi? Apakah mungkin bisa kukecup lautan ilmu. Tiap hari bergumul di sana, mencabik-cabik keputusasaan untuk tetap terjaga. Hidup tidak selalu mudah, tetapi jauh lebih mudah saat kita menjalani berangkat dari minat dan kehendak kita.

Masalahnya, bisakah itu aku dapatkan? Pertanyaan ini sampaikan pada mereka saja. Kali saja, di antara banyak yang tengah sibuk mendengarkan harapku. Kalaupun tidak, ya sudahlah. (**)

Pandeglang, 7/3/23   13.15

Posting Komentar

0 Komentar